Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun 2 unit armada Kapal Pengawas Perikanan baru akan memperkuat armada pengawasan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 dan 711.
Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Pung Nugroho Saksono menyatakan, pada Tahun ini akan membangun 2 unit Kapal Pengawas Perikanan tipe C atau dengan panjang 32 meter untuk memperkuat pengawasan di wilayah kerja Pangkalan PSDKP Batam dan Stasiun PSDKP Belawan.
Penambahan Kapal Pengawas tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan pengawasan di WPP 572 dan 711.
“Kedua perairan tersebut selama ini memang merupakan salah satu wilayah yang masih rawan terhadap penangkapan kapal ikan asing ilegal,” tandasnya saat penandatanganan kontrak pembangunan Kapal Pengawas Perikanan di kantor KKP, Senin (10/2/2020).
Satu kapal akan beroperasi di wilayah perairan selat Malaka dan laut Andaman, sedangkan kapal lainnya akan dioperasikan di wilayah perairan selat Sunda dan Laut Natuna Utara.
Upaya dan langkah-langkah strategis dalam pemberantasan illegal fishing terus digeber oleh KKP khususnya dalam 100 hari kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Tak cukup hanya dengan membangun armada kapal baru, KKP juga telah menambah hari operasi kapal pengawas dari 85 hari di tahun 2019 menjadi 150 hari di tahun 2020.
Saat ini KKP telah memiliki total 34 unit Kapal Pengawas Perikanan terdiri dari empat Kapal Pengawas tipe A dengan panjang lebih dari 50 meter, dua unit Kapal Pengawas tipe B dengan panjang 40-50 meter, sepuluh unit Kapal Pengawas tipe C dengan panjang 30-40 meter, dan tiga belas unit tipe D dan lima unit tipe E.
Kapal Pengawas Perikanan Tipe C ini sendiri memang tipe kapal pengawas yang memiliki keunggulan dalam bermanuver dan dikenal cepat serta gesit sehingga sangat cocok untuk melakukan pengejaran ataupun intercept terhadap kapal asing.
Pengerjaan pembangunan kapal ini akan dikerjakan oleh PT. Palindo Marine selaku pemenang dalam proses pengadaan kapal pengawas perikanan tersebut. (rhm)