Hulu Bali Kini Mandiri: Berkat Sentuhan Energi Surya Pertamina

PT Pertamina Patra Niaga, melalui Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) membawa energi terbarukan dan harapan baru.

12 Juli 2025, 12:54 WIB

Karangasem – PT Pertamina Patra Niaga, melalui Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), tidak hanya membawa energi terbarukan, tetapi juga membawa harapan kehidupan baru bagi masyarakat lokal.

Program Desa Energi Berdikari (DEB) yang baru saja diresmikan pada Jumat (11/7) ini bukan sekadar inisiatif, melainkan sebuah janji kemandirian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Desa Besakih, dengan pesona hutan desanya yang dikelola apik oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Maha Wana Basuki, kini menjadi saksi hadirnya transformasi.

Kolaborasi epik ini bukan hanya tentang penghijauan semata. Lebih dari itu, ia merajut asa masyarakat untuk mengembangkan produk berbasis hasil hutan dan ekowisata yang sarat nilai-nilai luhur Tri Hita Karana.

Bayangkan, sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp, disokong baterai penyimpanan 20 kWh, kini menjadi jantung operasional ekstraktor madu otomatis dan penerangan area camping yang semakin memikat.

Ini bukan sekadar angka, ini adalah gerbang menuju potensi pendapatan fantastis, diproyeksikan mencapai Rp123 juta per bulan dari sektor pariwisata dan hasil hutan non-kayu.

Angka yang menggembirakan, bukan? Sebuah bukti nyata bahwa energi bersih tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ramah kantong.

I Nyoman Artana, Ketua LPHD Mahawana Basuki dan sekaligus “local hero” Pertamina, tak mampu menyembunyikan kebanggaannya.

Dengan suara bergetar, ia menekankan betapa pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan di kawasan yang dijuluki “Huluning Bali Rajya” ini. ”

Mengelola lingkungan harus dimulai dari hulu, yaitu Besakih. Apabila lokasi ini tidak dipelihara dengan baik, maka akan memengaruhi potensi bencana alam dan perubahan iklim di Bali,” tuturnya penuh makna, mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama.

Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi dan penguatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

“Program DEB adalah wujud nyata kontribusi kami dalam mendorong desa mandiri energi, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara berkelanjutan,” ujarnya, menggambarkan visi besar di balik setiap kilowatt yang dihasilkan.

Inisiatif DEB Besakih ini menambah panjang daftar keberhasilan Pertamina Patra Niaga. Pada tahun 2024 saja, 24 program DEB telah sukses tersebar di seluruh penjuru negeri, dan tahun 2025 ini jumlahnya akan terus bertambah.

Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, menambahkan bahwa Bali sendiri telah menjadi lahan subur bagi program DEB.

Selain Besakih, Kelurahan Serangan di Denpasar Selatan dan Kelurahan Peguyangan di Denpasar Utara juga telah merasakan dampak positifnya.

Di Serangan, DEB fokus pada konservasi penyu berbasis masyarakat, lengkap dengan PLTS hybrid off-grid yang tak hanya menerangi, tetapi juga mendukung penyelamatan penyu, perawatan medis, inkubator tukik bertenaga surya (Batosay), hingga edukasi pelestarian penyu.

Sementara itu, DEB Uma Palak di Peguyangan mengusung konsep urban farming terintegrasi, di mana PLTS berkapasitas 21 kWp sukses meningkatkan produktivitas pertanian, memicu pertumbuhan UMKM olahan hasil kebun, dan secara signifikan meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Kedua program DEB ini menjadi bukti nyata bahwa energi bersih tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi, tetapi juga mampu menciptakan efek ganda bagi kesejahteraan warga,” pungkas Ahad Rahedi dengan optimisme.

Melalui program DEB, Pertamina Patra Niaga tidak hanya menorehkan jejak dalam pengurangan emisi karbon. Lebih dari itu, mereka menciptakan multiplier effect yang luar biasa: peningkatan kesejahteraan, edukasi energi, dan pertumbuhan ekonomi desa yang berkelanjutan ***

Berita Lainnya

Terkini