Jakarta– Kebutuhan akan produk perikanan nasional diproyeksikan akan melonjak drastis, didorong oleh pelaksanaan program strategis Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pemerintah optimistis, peningkatan serapan ini akan menjadi momentum emas untuk mencapai swasembada protein ikan di tahun mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang menegaskan peningkatan permintaan ikan merupakan tren jangka panjang.
“Kebutuhan ikan tahun depan diprediksi akan meningkat untuk pemenuhan MBG. Tahun ini fokus pak Menteri (KP) dan pak Wamen (KP) agar kita bisa swasembada protein ikan,” ujar Menko Zulhas di Jakarta, Senin (24/11).
Pernyataan ini mengemuka di tengah puncak peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) di Sarinah, Jakarta Pusat, yang turut dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Sakti Wahyu Trenggono, dan Ketua Komisi IV DPR.
Perayaan tersebut menjadi ajang promosi masif, termasuk pembagian ikan segar dan 1.000 porsi udang saos padang kepada masyarakat dan anak sekolah.
Menteri Trenggono memperkuat komitmen ini dengan menekankan peningkatan kualitas, tidak hanya kuantitas produksi. Dengan potensi mencapai 23-24 juta ton per tahun (termasuk rumput laut), KKP fokus memastikan mutu produk perikanan teruji sebelum sampai ke masyarakat.
Untuk mencapai target ambisius ini, KKP menjalankan berbagai program strategis, mulai dari Kampung Nelayan Merah Putih untuk peningkatan hasil tangkapan, pengembangan BINS Karawang untuk ikan nila salin, hingga revitalisasi tambak pantura.
“Semua program-program prioritas sedang kami jalankan, untuk meningkatkan hasil produksi perikanan kita,” ungkap Menteri Trenggono.
Momentum Harkannas di Anjungan Sarinah dimanfaatkan secara optimal oleh KKP, diselenggarakan di tengah kegiatan Car Free Day (CFD) untuk mengajak publik mengonsumsi ikan.
Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud, menjelaskan CFD adalah ruang publik yang tepat untuk merayakan Harkannas dan mendekatkan ikan pada masyarakat.
“Makan ikan sudah menjadi budaya khas Indonesia dibandingkan dengan protein lainnya,” tambah Menko Zulhas.
Pada puncak perayaan ini, KKP juga mengumumkan pemenang lomba dongeng tentang ikan tingkat nasional yang bertujuan menanamkan kecintaan terhadap perairan dan perikanan sejak dini.
Machmud berharap, peringatan Harkannas di CFD menjadi titik balik agar masyarakat semakin bangga makan ikan dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat.
“Ikan ini komoditas yang jelas, ditangkap nelayan Indonesia, diproses sama pengolah Indonesia dan dipasarkan oleh orang Indonesia. Jadi yang makan sehat, ekonomi nasional juga meningkat,” tutupnya optimis.
Selain lomba dongeng, Provinsi DIY dinobatkan sebagai Juara Umum dalam lomba masak serba ikan yang diikuti oleh Tim PKK Provinsi dari seluruh Indonesia, menunjukkan kreativitas dan potensi kuliner berbasis ikan di Nusantara.***

