Kabarnusa.com – Berdasar data Bank Indonesia hingga bulan Maret atau kwartal pertama 2016 jumlah agen yang memanfaatkan transaksi Layanan Keuangan Digital (LKD) mencapai 1442 agen tersebar di seluruh Bali.
Dalam kaitan itu, Bank Indonesia mensosialisasikan program Layanan Keuangan Digital (LKD) ke koperasi-koperasi di Kabupaten Buleleng Bali.
Sosialisasi dalam rangka memperluas layanan keuangan dikhususkan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan bank atau underbank maupun unbank atau mereka yang menjadi nasabah namun dalam layanan terbatas.
Program LKD yang dikembangkan di berbagai daerah itu sebagai upaya memudahkan masyarakat dalam menggunakan layanan itu ataupun nantinya menjadi agen LKD.
Sosialisasi LKD dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali bekerjasama dengan Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng, PT Bank BRI dan PT Bank Mandiri.
Sebanyak 150 orang pengurus koperasi koperasi se-Kabupaten Buleleng mengikuti sosialissi LKD yang digelar Selasa 17 Mei 2016 di Singaraja.
Wakil Bupati Buleleng Nyoman SUtjidra didampingi Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kpw BI Provinsi Bali Zulfan Nukman dan pejabat pemerintahan dan perbankan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Zulfan membacakan sambutan Kepala Perwakilan BI Bali Dewi Setyowati, mengatakan, soosialisasi LKD diharapkan dapat mendorong koperasi agar menjadi agen LKD untuk meningkatkan akses layanan perbankan ke seluruh lapisan masyarakat.
Dijelaskan, konsep LKD merupakan layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang bekerjasama dengan pihak ketiga atau agen dengan pemanfaatan teknologi mobile based maupun web based.
“Layanan ini mendukung pengembangan keuangan inklusif yakni bertujuan mengirangi segala bentuk hambatan yang bersifat haga maupun non harga,” tutut Zulfan.
Agen LKD nantinya, dapat melayani transaksi-transaksi dasar keuangan seperti pembukaan rekening uang elektronik, setor tunai dan tarik tunai. JUga membantu edukasi keuangan ke masyarakat.
Sementara untuk transaksi non tunai seperti transfer uang ke rekning ke nomor handphone, beli pulsa handphone atau token listrik dapat dilakukan sendiri oleh pmlik rekening melalui handphone.
“Transaksi-transaksi jenis itu relatif aman karena adanya PIN (Personal Identification Number),” jelasnya.
Sementara Wabup Sutjidra berharap pengurus koperasi dapat membangkitkan kembali keberadaan dan peran soko guru perekonomian Indonesia itu, menjadi roda ekonomi di Buleleng.
Berdasar yang dihimpun, sampai bulan Maret 2916, jumlah agen LKD di Bali mencapai 1442 agen, dengan pengguna LKD sebanyak 155.000 transaksi.
Sedangkan Kabupaten Buleleng terdapat sekira 170 agen LKD dengan jumlah pengguna 23.000 transaksi.
JUmlah itu masih bisa ditingkatkan mengingat di Bali ditargetkan jumlah agen LKD mencapai 2.000 lebih agen hingga akhir 2016.
Sedangkan bank penyelenggara LKD di Bali ada dua yakni Bank Mandiri dan PT Bank BNI. Kedua bank memberikan penjelesan mengenai layanan E-Cash dari Bank Mandori dan Agen BRILink. (gek)