“Karena di Bali unsur-unsur estetik mendapat kesempatan untuk berkembang, termasuk budaya tari”, tuturnya saat workshop di Sanggar Banjar Teges Kanginan, Peliatan Ubud Gianyar, Kamis (21/7/2021).
Budaya tari ini menggunakan tubuh sebagai medium yang mengakomodir unsur-unsur estetis tersebut sebagai sebuah karya seni yang sudah diwariskan turun temurun, Tari Kecak sarat dengan unsur estetis yang disebutkan tadi.
“Tari Kecak menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, menyatu dengan lingkungan, berkembang dalam berbagai dimensi,” ungkap Maestro Tari yang sudah melanglang buana pentas dan memberikan workshop tari kecak di benua Asia, Eropa hingga Amerika itu.
Indonesia Bertutur 2022: Peserta Temu Seni Dalami Situs Gunung Kawi
Cak Rina mengajarkan Tari Kecak teatrikal, dan memasukkan unsur-unsur kehidupan masyarakat sekitar, sangat dinamis dan membangkitkan energi.
Lanjut dia, dinamis dalam arti ia tidak berpaku pada pakem tertentu, karena memaanfaatkan komposisi, suasana dan aura tempat tarian dipentaskan menjadi sebuah sumber energi bagi para penari
Pihaknya berharap, konsep Tari Kecak ini memberi inspirasi para koreografer muda peserta Temu Seni, bahwa dalam menggarap ide sebuah koreografi.
AHM Best Student 2022, Jaring Pelajar SMA Bali dalam Lomba Karya Ilmiah