251 Warga Denpasar Ikuti Tradisi Metatah Massal

8 Juli 2016, 05:32 WIB

Kabarnusa.com – Sekira 251 orang warga mengikuti tradisi metatah massal yang bertepatan Wraspati  Pon Wuku Landep Puri Agung Jro Kuta Denpasar Bali.

Upacara ini merupakan rangkaian dari Karya Baligia Pedudusan Agung Puri Agung JroKuta Denpasar.

Sejak pagi, ratusan warga sudah tampak memadati areal Bale Peyadnyan  untuk mengikuti prosesi upacara Mepanes/Metatah Massal ini.

Menariknya, dari puluhan Sangging yang akan bertugas Menatah (mengasah gigi para peserta) tampak diantaranya Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota Denpasar  IGN. Jaya Negara, sudah tidak asing lagi dalam tugas selaku Sangging.

Keduanya begitu cekatan dalam menatah para peserta Mepanes/Metatah Massal ini.

Upacara mepandes massal ini merupakan serangkaian upacara memukur dan tingkat acara yang dilaksanakan di Puri Agung JroKuta.

Pedudusan Agung yang puncaknya dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2016 mendatang, Ketua Panitia IGN. Mandala Putra yang ditemui di sela-sela acara.

Metatah ini merupakan suatu tradisi bagi umat Hindu pada khususnya tatkala anak itu sudah dewasa.

“Ini juga sebagai menghilangkan rasa atau sifat sadripu untuk anak-anak yang diacarai hari ini yang merupakan bagian dari manusa yadnya” ujarnya.

Dari 251 peserta yang terbagi dari 20 orang yang merupakan keluarga besar dari Puri Agung JroKuta dan 231 peserta sebagai pengiring.

“Setelah upacara mepandes hari ini akan dilaksanakan upacara nganam/ nganget daun beringin, dan pada tanggal 8 akan dilaksanakan upacara ngajum sedangkan Puncak Acaranya pada tanggal 10 Juni mendatang,” kata Turah Mandala Putra.

Sedangkan Panglingsir Puri Agung JroKuta IGN Jaka Pratidnya atau yang dikenal dengan Turah Joko mengatakan, di Puri Agung JroKuta sangat bahagia atas dilaksanakan upacara metatah massal ini, serta antusias warga atau braya yang mengikuti upacara ini.

“Inilah suatu kebanggaan kami didalam era sekarang ini warga atau braya selalu ikut bergotong royong serta selalu ikut berperan aktif mengikuti serangkaian acara di Puri Agung JroKuta ini,”ujarnya.

Dengan melaksanakan kegiatan ini bisa meringantkan beban dari mereka untuk melaksanakan yadnya seperti ini karena cukup besar biaya.

“Kegiatan ini sebagai upaya meneruskan adat istiadat dan meneruskan apa yang digariskan pendahulu-pendahulu kami”, kata Turah Joko. (gek)

Berita Lainnya

Terkini