37 Juta UMKM Dikelola Perempuan, Diminta Lakukan Transformasi Digital

24 Desember 2022, 10:25 WIB

Jakarta– Diperkirakan ada 37 juta atau 64,5 persen UMKM di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh kelompok perempuan sehingga mereka diminta melakukan transformasi digital.

Karenanya, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko meminta UMKM perempuan meningkatan kecakapan digital agar bisa naik kelas.

“Sudah saatnya UMKM kelompok perempuan ini melakukan transformasi digital agar naik kelas,” serunya dari keterangan tertulis dalam memperingati Hari Ibu, Jumat (23//12/2022).

Panglima TNI 2013-2015 ini juga menyampaikan, pembangunan nasional tidak bisa dilepaskan dari peran perempuan.

Dari studi Bank Dunia, 70 persen perempuan di Indonesia memiliki usia produktif, yakni 15 – 64 tahun. Selain itu, peningkatan 25 persen partisipasi perempuan dalam tenaga kerja pada 2025, diperkirakan dapat menumbuhkan PDB Indonesia sebesar 2,9 persen.

Para pemangku kepentingan agar memberikan ruang yang sama kepada perempuan untuk berpartisipasi, melepaskan stigma dan diskriminasi yang selama ini masih ada di tengah-tengah masyarakat.

Mantan Pangdam IV/Diponegoro itu meminta ruang publik tidak hanya menjadi dominasi laki-laki. Perempuan juga punya hak sama untuk terlihat dalam pembangunan nasional,” tandas mantan Pangdam IV/Diponegoro itu.

Penguatan peran tersebut akan mendorong perempuan menjadi lebih berdaya, demi kemajuan Indonesia.

Ia menekankan pentingnya kelompok perempuan memanfaatkan sebaik-baiknya ruang ekonomi digital untuk meningkatkan kesejahteraan dan kontribusi ekonomi perempuan dalam pembangunan nasional.

“Yakni dengan meningkatkan kemampuan terutama dalam sektor digital,” tukasnya.

Karenanya, Hari ibu harus menjadi momentum bagi kelompok perempuan lebih berdaya dan sejahtera, dengan memanfaatkan ruang ekonomi digital sebaik-baiknya.

Kecakapan digital masih menjadi persoalan utama kelompok ekonomi perempuan. Hal ini, ujar dia, yang membuat banyak usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola perempuan tidak bisa bertahan saat pandemi COVID19. ***

Berita Lainnya

Terkini