60 Orang Diamankan Pasca-Kerusuhan Jogja, Polisi Ungkap Keterlibatan Anak di Bawah Umur

Polda DIY mengamankan 60 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan pada akhir pekan September 2025 satu diantaranya masih dibawah umur.

3 September 2025, 22:14 WIB

YogyakartaPolda DIY mengamankan 60 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan pada akhir pekan September 2025.

Dari jumlah tersebut, satu orang diproses secara hukum karena kedapatan membawa bom molotov, meski diketahui masih di bawah umur.

Kepala Polda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono, menjelaskan,  59 orang lainnya telah dikembalikan ke orang tua masing-masing.

“Dari 60 yang kami amankan, satu orang kami proses karena cukup bukti, tapi masih di bawah umur. Sementara kami titipkan di Bapas untuk proses penyelidikan,” ujar Anggoro, Selasa (2/9).

Menurut Anggoro, sebagian besar dari mereka yang diamankan bukanlah anggota kelompok tertentu, melainkan individu yang kebetulan berada di lokasi kejadian usai menghadiri acara lain, seperti nonton bareng atau perayaan ulang tahun.

“Mereka pulang nonton bareng lalu ikut menonton di lokasi dan ikut diamankan. Beberapa lainnya habis acara ulang tahun teman sepak bola. Jadi, memang terjaring di lokasi,” jelasnya.

Terkait insiden yang menewaskan seorang warga bernama Rheza, pihak kepolisian mengatakan  penyelidikan masih terus berjalan.

Menurut Anggoro, korban dibawa dari tempat kejadian dalam kondisi lemah.

Korban dibawa dari TKP dalam kondisi lemah, lalu ditangani oleh kedokteran kepolisian.

“Setelah itu dibawa menggunakan ambulans,” katanya menanggapi video yang sempat viral terkait penanganan korban.

Selain korban meninggal, Anggoro juga menyebutkan total enam orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Salah satu korban mengalami luka serius di bagian dada namun berhasil diselamatkan.

“Semua yang kami bawa ke rumah sakit menjadi tanggung jawab penuh pihak medis. Pertolongan pertama sudah kami lakukan di lokasi,” imbuh Anggoro Sukartono.

Polda DIY menegaskan, hingga kini proses penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap siapa dalang atau provokator utama dalam kerusuhan tersebut.***

Berita Lainnya

Terkini