TABANAN – Kabupaten Tabanan sebagai tuan rumah pelaksanaan Kejuaraan Nasional Keluarga Silat Nasional Perisai Diri Perisai Diri (Kejurnas Kelatnas PD) Antarpelajar III memperebutkan piala bergilir Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Ajang bertaraf nasional pertama kali digelar Bali itu, melibatkan partisipasi dari Timor Leste dan Australia. Acara dibuka Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya di GOR Debes, Sabtu (3/12/2016).
Pembukaan ditandai bunyi okokan yang diguncang bersama-sama antara Wakil Bupati Sanjaya, Ketua KONI Kabupaten Tabanan Dewa Gede Ary Wirawan, Ketua IPSI Bali Dewa Bagus Made Suharya, Wakil Ketua PD Pusat dr Mardjo Soebiandono, dan Ketua Pembina PD Kabupaten Tabanan I GNB Danendra.
Ketua KONI Tabanan Dewa Gede Ary Wirawan, kejuaran ini merupakan salah satu rangkaian dalam memperingati Hari Ulang Tahun Ke-50 Perisai Diri Kabupaten Tabanan yang didirikan oleh I GNB Danendra bersama I GN Agung Artawa pada 6 Desember 1966.
“Waktu itu, pendiriannya diresmikan Bapak Raden Mas Subandiman Dirjo Atmojo di Gedung Maria. Dan, sekarang kami berterima kasih kepada Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri, Ir Dwi Soetjipto, yang telah mempercayakan Kabupaten Tabanan untuk menggelar kejuaraan ini,” ujar dia.
Pada ajang tersebut digelar Sabtu (3/12) sampai dengan 7 Desember 2016. Ada 731 pesilat dari 134 kontingen yang ikut serta dalam kejuaraan ini. Pesertanya bahkan, dari Komisariat Kelatnas Perisai Diri dari Timor Leste dan Australia ikut berpartisipasi dalam kejuaraan ini.
Kata dia, kejuaraan ini dimaksudkan sebagai wahana untuk lebih memahami esensi, eksistensi, dan ekspresi Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri. “Terutama yang bekaitan dengan bentuk, fungsi, dan maknanya. Termasuk nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya,” imbuhnya.
Wakil Bupati Sanjaya kepada Pengurus Pusat Perisai Diri Pusat yang telah mempercayakan Kabupaten Tabanan sebagai lokasi pelaksanaan kejuaraan nasional ini. “Saya menyambut baik dan mendukung kejuaraan ini. Karena kejuaraan ini merupakan ajang evaluasi prestasi dari hasil pembinaan dan pelatihan di daerah masing-masing.
Disamping juga sebagai barometer untuk megukur keberhasilan pembinaan dan pelatihan,” ujarnya. Lewat ajang ini, kata Sanjaya akan menjadi momentum yang penting untuk mengukir prestasi.
Serta, mempererat persatuan dan kesatuan serta membangun rasa kebangsaan. Khusus di Tabanan, selama 50 tahun eksis, Perisai Diri telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi Tabanan. Salah satunya dengan keberhasilan Perisai Diri mengharumkan Tabanan di kancah internasional.
Dicontohkan, keberhasilan atlet Perisai Diri Tabanan di bawah asuhan I Nyoman Yamadhiputra yang sebelumnya seorang atlet dengan prestasi gemilang di tingkat PON, Sea Games, Asia Pasific, bahkan juara dunia pencak silat.
Perisai Diri menjadi perguruan bela diri yang merakyat di Tabanan yang telah memberikan kontribusi selama 50 tahun sejak didirikan pada 1966. (gus)