735 Wanita Nyangrai Kopi Catat Rekor MURI

25 November 2014, 08:58 WIB

KabarNusa.com – 735 ibu-ibu di Kecamatan Pupuan, menyangrai kopi robusta secara massal dalam rangka HUT ke 521 Kota Tabanan akhirnya berhasil mengukir rekor MURI.

Piagam Penghargaan diserahkan senior manajer yayasan MURI Paulus Pangka kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di Desa Wisata Belimbing Pupuan, Senin 24 November 2014.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tabanan Roemi Liestyowati mengatakan, Kecamatan  Pupuan merupakan daerah agraris yangg 43 persen lahannya ditanami kopi.

“Kopi Pupuan memiliki cita rasa yang luar biasa dan sudah terkenal. Kami berharap dengan kegiatan ini, potensi yang kita miliki akan lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Besarnya potensi serta terbukanya peluang pasar baik kopi Robusta dan Arabika diharapkan mampu meningkatkan pendapat masyarakat di Desa Pupuan.

Menyangrai kopi secara massal kali ini menggunakan alat-alat tradisional untuk menjaga tradisi dan budaya lokal.

“Kami sengaja menggunakan alat-alat tradisional untuk menyangrai kopi kali ini seperti  wajan dari tanah liat, sendok dari batok kelapa dan kipas dari bambu,” imbuhnya.

Selain mempertahankan adat budaya dan potensi yang dimiliki, nyangrai kopi massal yang melibatkan 735 ibu-ibu di Kecamatan Pupuan ini juga diharapkan mampu mempromosikan kopi khas Pupuan tersebut.

“Jumlah peserta kali ini ternyata mampu melebihi target kita yang hanya 700 orang. Kegiatan ini sekaligus mempromosikan keberadaan kopi kita di Pupuan,” ujarnya.

Bupati Tabanan bangga karena potensi perkebunan yaitu kopi Pupuan yang dimiliki Kabupaten Tabanan telah diakui cita rasanya.

Menurutnya kopi yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Pupuan sudah dipamerkan d pasar lokal bahkan nasional.”Kegiatan ini bukan hanya sekedar mengejar MURI semata, namun bagaimana  menonjolkan potensi yang kita miliki.

“Ibu-ibu  yang menyangrai kopi kali ini sudah ikut mengukir sejarah baru di Tabanan,” ujarnya.

Menurutnya kegiatan ini juga menjadi kebanggan bagi petani para petani kopi di Pupuan karena mereka merasa mendapat perhatian dari pemerintah.

“Kami ingin para investor yang bergerak d bidang ini mau melirik potensi kami ini. Ke depan hubungan kerjasama harus kita galakkan, sehingga petani kita tidak pusing memasarkan hasil usahanya,” tutupnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini