777 Rangkaian Bunga Pelajar Tabanan Tembus MURI

24 November 2014, 03:30 WIB

TABANAN – Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali berhasil membuat 777 rangkain bunga sehingga prestasi itu dinobatkan masuk Museum Rekor Indonesia (MURI). Aksi siswa siswi di Tabanan itu digelar pada Minggu (23/11/14) pagi di kawasan Ulun Danu Beratan Kecamatan Baturiti.

Mereka berhasil mengalahkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian, yang hanya hanya mampu membuat 600 rangkaian bunga.

Piagam penghargaan Rekor MURI untuk merangkai bunga dengan bunga lokal dengan jumlah peserta terbanyak, diserahkan Senior Manager Yayasan MURI Paulus Pangka kepada pemrakarsa, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersama tiga penyelenggara.

Ketiga penyelenggara masing-masing Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tabanan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tabanan dan Pengelola DTW Ulun Danu Beratan.

Usai menerima penghargaan itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Nyoman Budana mengatakan, merangkai bunga masal dengan 777 peserta dibagi menjadi 4 kelompok.

Kelompok itu terdiri dari kelompok bunga krisan, antorium, heliconia dan tagetes. Dimana bunga yang digunakan merupakan bunga lokal hasil kelompok tani di Baturiti. “Jumlah ini mampu melampui target yang ditetapkan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menumbuhkembangkan minat generasi muda akan bunga lokal Tabanan,” harapnya. Bupati Wiryastuti menambahkan, pihaknya bukan semata-mata mengejar MURI, namun bagaimana kegiatan ini mampu menggugah generasi muda untuk lebih mencintai alam.

Dengan merangkai bunga, memgandung banyak filosofi yang bisa dipelajari. Mulai penyatuan kita kepada alam hingga mencari ketenangan.

“Di zaman modernisasi semua serba instan. Kebahagiaan sekarang ini memang sulit dicari. Padahal dengan cara yang paling sederhana, yakni merangkai bunga, kita dapat menemukan ketenangan dan kebahagiaan,” sambungnya.

Dia melanjutkan, Tabanan tidak hanya terkenal akan penghasil beras namun memiliki centra penghasil bunga lokal, yakni kawasan Baturiti. Dengan kekayaan potensi yang dimiliki, mampu meningkatkan penghasilan petani.

“Bunga lokal yang dimiliki Tabanan tidak ada di daerah lain. Dengan ciri khas ini, saya harapkan bunga lokal Tabanan dapat diekspor ke luar negeri,” tandasnya. Rangkaian bunga yang dihasilkan, selanjutnya dibentuk dan ditata menjadi rangkain huruf, yakni HUT ke 521 Kota Tabanan. (gus)

Berita Lainnya

Terkini