Kabarnusa.com – Pesisir Pantai Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten
Jembrana, Bali yang dilanda abrasi cukup parah kini mulai disender
menggunakan batu.
Proyek penyenderan ini ternyata membuat para nelayan yang biasanya
menambatkan perahu di pantai tersebut mengungsi ke lokasi lainnya.
Dari informasi, proyek yang dikerjakan Balai Sungai Bali-Penida ini mulai dikerjakan sejak akhir Mei lalu.
Dari pengamatan Jumat (26/6) sore, penggarapan sudah mulai menaruh
batu-batu berukuran besar dan mengaturnya dengan alat berat.
Senderan ini dibangun di banjar Mekarsari, lokasi rumah warga yang sudah
beberapa tahun ini mengungsi lantaran rumahnya hancur akibat abrasi.
“Pihak penggarap proyek sudah berkoordinasi dengan desa dan telah
sosialisasi dengan warga sekaligus dengan para nelayan terkait
pelaksanaan proyek tersebut,” terang Perbekel Perancak I Nyoman Wijana,
Jumat (26/6/2014).
Menurutnya panjang senderan ini sekitar 220 meter mencakup permukiman
nelayan yang sebelumnya digempur abrasi hingga di kelompok konservasi
penyu Perancak.
Nelayan diharuskan terbiasa menggeser jukung mereka hingga enam bulan ke depan selama proyek tersebut.
Sebagian besar penduduk di Perancak berprofesi sebagai nelayan. Ratusan jukung biasa ditambatkan di pinggir pantai.
Beberapa diantaranya harus diangkat lantaran saat ini banyak pantai yang
sudah disender dengan beton. Di Banjar Mekarsari, merupakan daerah yang
paling rawan terkena abrasi.
Bahkan di rumah warga yang kini mengungsi, sekitar lima tahun lalu masih
21 are. Kini hanya tersisa 5 are saja. Dua banjar lainnya yakni Banjar
Perancak dan Lemodang juga paling rentan terkena dampak air laut.
Total panjang pantai yang rawan abrasi sekitar 480 meter. Di sepanjang
pantai ini, juga memiliki kelebihan sebagai tempat bersarang penyu.(dar)