Adyaksa Tegaskan Pramuka Benteng Kaum Muda Lawan LGBT

4 Juli 2017, 00:00 WIB
adhyaksa%2Bd
Adhyaksa Dault (dok.kabarnusa)

JAKARTA – Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menyatakan dirinya dengan tegas menolak keberadaan LGBT berkembang di Tanah Air.

Isu LGBT dan pernikahan sejenis kembali ramai dibicarakan. Hal ini dipicu pernyataan CEO Starcbucks, Howard Mark Schultz yang mendukung LGBT dan pernikahan sejenis. Howard juga mempersilakan para pemilik saham yang tidak sejalan dengannya hengkang dari Starbucks.

Adhyaksa menyatakan dirinya menolak LGBT. Namun, lanjutnya, LGBT jangan dijauhi. Mereka justru harus didekati dan disadarkan jika masih bisa sadar.

Adhyaksa menjelaskan, Bung Karno, Bung Hatta dan semua pendiri Republik sudah sepakat bahwa Indonesia adalah negara yang ber-Tuhan. Kemudian lahirlah Pancasila. Itu sebabnya di Hymne Pramuka terdapat kalimat “Kami Pramuka Indonesia, Manusia Pancasila..”

Dia menegaskan Indonesia adalah negara bertuhan dan Pramuka adalah manusia Pancasila. Oleh sebab itu, sebagai manusia Pancasila yang percaya adanya Tuhan, Gerakan Pramuka menolak LGBT.

“Sebagai bangsa yang mengakui adanya Tuhan, maka sepatutnya kita tidak melakukan larangan-larangan Tuhan. LGBT itu dilarang semua agama,” ujar Adhyaksa Dault di Jakarta (03/07).

Adhyaksa menambahkan, tidak ada orang tua yang ingin anaknya jadi LGBT. Masalahnya sekarang, ada kampanye memungkinkan anak-anak Indonesia tertarik menjadi LGBT, yang tujuan melegalkan pernikahan sesama jenis.

“Inilah yang harus kita hadapi bersama-sama. Pramuka adalah benteng generasi muda melawan propaganda LGBT,” imbuhnya.

Dirinya akan terus menyampaikan ancaman LGBT di Gerakan Pramuka. Mantan Menpora ini juga berjanji saat Raimuna Nasional XI 2017 nanti akan menyampaikan bahaya LGBT kepada seluruh peserta.

Pada 13-21 Agustus 2017 ada Raimuna Nasional XI Gerakan Pramuka di Cibubur, Jakarta. Ini pertemuan 15.000 Pramuka dari seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Akan disampaikan tentang bahaya LGBT, narkoba, terorisme, pergaulan bebas, etika di media sosial dan lainnya.

“Kita ingin setelah Raimuna Nasional semua semakin semangat menjadi kader Pancasila dan NKRI, serta paham ancaman-ancaman yang sedang dihadapi bangsa Indonesia sekarang,” tutupnya. (des)

Artikel Lainnya

Terkini