AIMI Ungkap Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses

25 Januari 2021, 20:27 WIB

Jakarta – Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) membedah dokumen
tentang bahaya terselubung dari makanan ultra proses.

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation) mengakui bahwa “pada dua
tahun pertama kehidupan seorang anak, pemberian nutrisi optimal membantu
pertumbuhan yang sehat dan berguna bagi perkembangan kognitif-nya.

Nutrisi optimal juga dapat mengurangi risiko terjadinya kelebihan berat badan
(overweight) dan obesitas serta berkembanganya penyakit tidak menular di
kemudian hari”.

“WHO juga merekomendasikan pola makan sehat untuk semua orang,” ungkap Ketua
Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar MPH, IBCLC dalam siaran
pers, Senin (25/1/2021).

Pada bayi dan balita, pola hidup sehat tersebut mencakup menyusui eksklusif
selama enam bulan pertama kehidupan, kemudian dilanjutkan sampai dua tahun
atau lebih.

Disertai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) variasi makanan yang
adekuat, aman, dan padat gizi mulai usia enam bulan.

Bagi dewasa, pola makan sehat termasuk mengonsumsi buah, sayur
kacang-kacangan, dan serealia (misalnya padi, jagung, juwawut, sorgum,
jali-jali, dll), ayam, daging, dan telur.

Selain itu, WHO juga merekomendasikan konsumsi gula tidak lebih dari 5% dari
diet harian (baik itu gula tambahan maupun gula alami yang sudah dikandung
dalam suatu makanan).

Selain itu, lemak tersaturasi kurang dari 10%, lemak trans kurang dari 1%, dan
garam kurang dari 5g/hari (satu sendok teh).

“Dahulu kita terbiasa mengandalkan real food atau makanan asli sebagai makanan
kita sehari-hari, contohnya makanan yang diolah dan dimasak dengan menambahkan
bumbu-bumbu serta rempahrempah untuk meningkatkan cita rasanya,” tutur Nia.

Namun di zaman modern ini, kita cenderung mengonsumsi makanan olahan
(processed food) seperti minuman ringan dalam kemasan (soft drinks) dan aneka
keripik, yang di dalamnya terkandung pengawet, pemanis, pewarna buatan,
perisa.

Juga umumnya mengandung tinggi gula dan garam. Makanan-makanan olahan tersebut
dengan sangat cepat menggantikan makanan asli di seluruh dunia.

Dalam dokumen “Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses”, pihaknya
menjelaskan secara singkat empat kelompok makanan sesuai klasifikasi Nova,
serta berbagi informasi tentang risiko kesehatan akibat konsumsi makanan
olahan dan menawarkan saran untuk memilih makanan sebelum dibeli.

Dokumen ini merupakan terbitan dari Breastfeeding Promotion Network of India
(BPNI) yang merupakan mitra kerja AIMI selama ini di International Baby Food
Action Network (IBFAN). (rhm)

Berita Lainnya

Terkini