KabarNusa.com – Gara-gara air pam macet tidak mengalir lebih dari 36 jam, warga Perumnas Bukit Sanggulan Indah (BSI) desa Banjar Anyar, Kediri, kelimpungan. Untuk keperluann masak warga terpaksa harus membeli air galon.
Air PAM macet lebih dari 36 jam memang diluar dugaan warga Perumnas BSI karena biasanya sejak sebulan terakhir ini, meski pada siang hari air tidak mengalir, tapi malamnya tetap mengalir meski waktunya hanya sekitar empat jam saja.
“Biasanya memang macet. Tapi sekitar jam 02.00 – 06.00 air mengalir. Setelah itu macet lagi. Tapi kali ini air sama sekali tidak mengalir,” ujar Ali Muksin, salah seorang warga.
Gara-gara air tidak mengalir pada saat subuh tersebut, Ali Muksin yang membuka usaha warung bakso ini terpaksa menutup warungnya karena tidak bisa masak kuah bakso.
Tidak mengalirnya air saat subuh memang diluar antisipasi warga, sehingga banyak warga yang tidak masak untuk keperluan sarapan. Untuk mensiasatinya terpaksa mereka membeli nasi bungkus di warung terdekat.
“Saya bisa menjual 200 nasi bungkus hanya dalam waktu beberapa jam saja. Padahal biasanya sampai siang selalu saja ada nasi yang tidak terjual,” ujar Ibu Dina pemilik warung nasi di Perumnas BSI.
Gara-gara sampai menjelang siang air Pam tidak kunjung mengalir juga, akhirnya banyak warga yang menyerbu kios air galon untuk membeli air galon guna keperluan memasak.
Nyoman Yudha, penjual air galon di Perumnas BSI mengakui penjualan air galon meningkat pesat. Bila dalam sehari biasanya rata-rata bisa menjual air 30 – 40 galon, hari ini sejak pagi sampai siang sudah terjual 100 galon. “Air saya jual Rp 3 ribu per galon,” katanya.
Berdasarkan informasi dari warga BSI, air Pam macet lebih dari 36 jam dialami oleh sebagian besar warga Perumnas BSI.
Terkait hal itu, Humas PDAM Tabanan I Gede Wijana saat dikonfirmasi membenarkan bila air pam di Perumnas BSI memang mengalami kendala.
Selain karena pasokannya kurang, gangguan aliran air tersebut juga dikarenakan ada kerusakan pipa di daerah desa Kukuh, Marga.
Menurut Wijana, pihaknya sudah melakukan perbaikan dan air sudah mulai mengalir di wilayah Perumnas bagian bawah meskipun alirannya masih kecil
“Kami minta maaf. Mohon warga bersabar karena untuk bisa mengalir lancar perlu proses pembuangan angin. Mudah-mudahan air bisa segera mengalir,” harapnya. (gus)