Ajak Jaga Alam: Komitmen Bupati Sanjaya untuk Bali Lestari!

Peringatan Bulan Bung Karno yang penuh makna, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,  memimpin langsung sebuah gerakan menjaga Bali lestari

4 Juli 2025, 08:00 WIB

Tabanan – Dalam balutan penutupan peringatan Bulan Bung Karno yang penuh makna, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,  memimpin langsung sebuah gerakan monumental.

Kamis (3/7), di tengah gemuruh ombak Pantai Yeh Gangga, Pemkab Tabanan, ribuan warga dalam aksi bersih-bersih dan pelepasan tukik, menyuarakan komitmen tak tergoyahkan untuk merawat Ibu Pertiwi.

Bukan hanya sekadar seremonial, kegiatan ini menjadi bukti nyata keselarasan antara pemimpin dan rakyatnya. Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Sekretaris Daerah, para Asisten Setda, seluruh pimpinan OPD, dan segenap pegawai Pemkab Tabanan, semua bahu-membahu.

Kehadiran mereka menegaskan sebuah pesan kuat: kebersihan lingkungan dan pelestarian alam adalah harga mati, bagian tak terpisahkan dari nilai-nilai kebangsaan yang mengalir dalam darah.

Warisan Bung Karno: Inspirasi Merawat Bumi

Dalam sambutannya yang berapi-api, Bupati Sanjaya mengingatkan bahwa aksi ini adalah napas dari semangat Bulan Bung Karno yang sarat sejarah. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya OPD yang telah menjalankan Bulan Bung Karno dengan luar biasa.

Bulan ini adalah bulan yang penuh makna, karena di sinilah lahirnya Pancasila. Jauh sebelum merdeka, kita sudah punya dasar negara yang digagas oleh Bung Karno!” tegasnya, membakar semangat hadirin.

Beliau juga menyoroti pentingnya merayakan Bulan Bung Karno melalui kegiatan konkret yang menumbuhkan kesadaran kolektif, seperti pelepasan tukik yang menyentuh hati.

“Di sini, kita tidak hanya sekadar melihat, tapi ikut melakukan konservasi anak penyu. Tukik ini adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem yang wajib kita jaga. Ini bukan hanya aksi simbolis, ini wujud nyata pelestarian lingkungan kita!” serunya, mengajak semua meresapi makna di balik setiap tindakan.

Dengan mata berbinar penuh semangat, Sanjaya menekankan bahwa kegiatan ini adalah bentuk penghormatan mendalam terhadap alam, sebagaimana diajarkan oleh para leluhur.

“Luangkanlah waktu untuk ikut berkontribusi merawat pertiwi ini. Menjaga alam adalah bagian dari spiritualitas kita sebagai masyarakat Bali,” ujarnya, mengingatkan akan hubungan sakral antara manusia dan lingkungannya.

Fokus utama juga tertuju pada sampah anorganik yang menjadi momok di pantai. Bupati Sanjaya tak henti mengingatkan bahwa kebersihan bukan hanya urusan fisik, tapi juga rohani.

“Alam ini butuh bersih jasmani dan rohani. Rohani melalui ritual suci kita, dan jasmani melalui aksi nyata seperti yang kita lakukan hari ini!” tegasnya, menggugah kesadaran akan pentingnya sinergi antara spiritualitas dan tindakan nyata.

Dengan visi menjadikan Tabanan sebagai wilayah yang bersih dan sehat, Bupati Sanjaya mengajak seluruh warga untuk memulai perubahan dari lingkup terkecil.

“Kalau kita ingin Tabanan ini bersih, mulailah dari diri sendiri, dari rumah, terus ke desa, ke kecamatan, sampai seluruh wilayah kita. Ini selaras dengan program mulia Bali Bersih!” ajaknya, menyulut bara semangat kebersihan di setiap sanubari.

Aksi ini, lanjut Bupati, bukan sekadar bersih-bersih, melainkan sarana edukasi yang powerful. Dengan melibatkan ASN dan masyarakat, gerakan ini memberikan contoh langsung bagaimana menjaga lingkungan dengan cara sederhana namun berdampak luar biasa.

“Kita hadir di sini untuk bergerak, untuk mengedukasi, dan untuk memberi contoh nyata. Ini harus menjadi budaya yang melekat pada diri kita semua!” pungkasnya, menegaskan tekad untuk menanamkan kebiasaan baik demi masa depan yang lebih hijau. ***

Berita Lainnya

Terkini