Akademisi FP Unwar Dorong Produksi Eco-enzyme Masal

Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) Dr. I Nengah Muliarta, mendorong produksi eco-enzyme secara masal baik perorangan maupun kelompok masyrakat. 

20 Februari 2022, 03:10 WIB

“Artinya semakin banyak sampah yang ditumpuk maka produksi gas methan juga semakin meningkat,” jelasnya.

Muliarta mengungkapkan bahwa upaya mengolah sampah rumah tangga menjadi eco-enzyme adalah bentuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pengelolaan berbasis masyarakat setidaknya akan menggugah kesadaran masyarakat untuk mulai mengelola sampahnya sendiri.

Ia berharap cara ini akan berdampak pada perubahan prilaku, sehingga pengelolaan sampah sayur dan buah menjadi eco-enzyme akan menjadi gerakan yang berkelanjutan. Tantanganya kemudian adalah melakukan sosialisasi produksi eco-enzyme pada masyarakat, sehingga teknik pembuatan dapat dipahami oleh masyarakat. 

Virtual Launching, Skutik Premium Sporti All New Honda Vario 160 Sapa Bali

“Sosialisasi pembuatan eco-enzyme memang penting, namun perlu juga adanya inovasi pembuatan eco-enzyme . Inovasi dalam artian membuat secara sederhana, praktis dan cepat, tetapi memiliki kualitas yang baik,” tutur Nengah Muliarta.

Ia mengakui jika penyemprotan disinfektan berbahan eco-enzyme kini sudah lumrah digunakan. Eco-enzyme kini sudah menjadi biodisinfektan alternatif yang digunakan secara meluas, termasuk melakukan penyemprotan di ruas jalan dan area publik.  

Penyemprotan disinfektan berbahan eco-enzyme sudah dilakukan salah satunya di Kota Denpasar, Singaraja dan beberapa kota di Pulau Jawa. Selain digunakan sebagai disinfektan, saat pandemi eco enzyme juga dimanfaatkan sebagai handsanitizer. 

Wujudkan Kemandirian, Bali Siapkan Konsep Transformasi Ekonomi Kerthi Bali

“Fenomena ini mengajarkan pada kita bahwa sampah merupakan berkah dan bernilai ekonomi jika memiliki kesaradaran serta kemauan untuk mengolahnya,” tutupnya. ***

Artikel Lainnya

Terkini