ChanelBali, Solo – Berbagai wacana digulirkan menjelang pemilihan presiden 2014 seperti kemungkinan berkoalisinya PDI Perjuangan dengan Partai Golkar.
“Dunia dunia politik tidak ada kata tidak mungkin, bila Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie menggandeng Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai Cawapresnya,” kata Ketua DPP Partai Golkar Harjriyanto Tohari di Solo, Jawa Tengah belum lama ini.
Wacana koalisi merah kuning itu kian kencang, seiring menguatnya figur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Dunia politik itu, sambung dia seperti air. Tergantung pengguna air itu sendiri.
Jika pengguna air tersebut ingin merubah air menjadi balok es yang mengeras bisa dilakukan.
Sebaliknya, jika pengguna mempertahankan air tetap mencair, tidak menutup kemungkinan antara Partai Golkar dan PDIP berkoalisi dalam pilpres nanti.
Meski tidak menutup kemungkinan berkoalisi,namun, ungkap Hajriyanto,koalisi tersebut idealnya dilakukan sehabis Pemilihan Legislatif.
“Kalau dilakukan jauh sebelum Pileg, maka hasilnya kurang maksimal,” papar alumnus Sastra Arab UGM Yogyakarta itu.
Saat Rapimnas Partai Golkar nanti kata dia tidak menyentuh masalah pencapresan.
Namun, Rapimnas nanti lebih condong membahas sikap partai terhadap wacana koalisi.
Termasuk diantaranya duet Aburizal Bakrie dengan Jokowi serta koalisi capres-capres lainnya yang diusung tiap-tiap partai politik.
“Berdasarkan keputusan resmi Partai Golkar, Pak Ical masih Capres Partai Golkar dan belum ada perubahan,” jelasnya.
Diakuinya, faktor hasil survai tertinggi Jokowi yang menjadi dasar kuat partainya berniat meminang Jokowi. (Tyo)