![]() |
Sekretaris Koalisi Bhineka Tunggal Ika Putu Wirata bagiakan dupa dan buku di hari terakhir kampanye (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com, Denpasar – Puluhan relawan dari Koalisi Bhineka Tunggal Ika Provinsi Bali memilih menggelar aksi simpatik membagikan perlengkapan sembahyang umat HIndu berupa dua serta buku-buku tentang Jokowi.
Aksi yang dipimpin Sekretaris Koalisi Bhineka Tunggal IKa Putu Wirata Dwikora melibatkan beberapa eksponen seperti mahasiswa, akademisi, organisasi perempuan dilakukan di sejumlah perempatan ruas jalan protokol di Denpasar, Sabtu 6 Juli 2014.
Warga yang tengah melintas di perempatan patung Catur Muka Jalan Gajah atau di sekitar Lapangan I Gusti NGurah Made Agung (Puputan), tampak antusias menyambut aksi itu. Mereka meminta bernagai atribut stiker, buku-buku tengang pikiran visi misi Capres nomor urut 2.
Demikian juga, di perempatan strategis lainnya seperti di Jalan DIponegoro, Sudirman dan di seputaran Renon, Denpasar, para relawan membagikan sedikitnya 3.500 dupa, 2.000 buku kecil tentang alasan kenapa Jokowi layak dipilih serta 20 ribu stiker.
“Kami ingin mengakhiri masa kampanye dengan ajakan untuk menggunakan hak pilih di TPS pada Pilpres 9 Juli 2014,” ujar Putu Wirata.
Menurutnya, pesta demokrasi lima tahunan itu, janganlah dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan atau saling bermusuhan karena hanya berbeda pilihan.
Pihaknya ingin mengingatkan masyarakat, bahwa lebih penting dari itu semua adalah suasana kebersamaan, kedamaian dan saling menghargai perbedaan termasuk dalam pilihan Pilpres.
Hal itu pula yang selalu ditanamkan oleh Jokowi kepada para pendukungnya agar jangan saling menyerang atau menjelekkan pihak lain, capres lain.
Sekalipun, ada kampanye hitam dengan menjelekkanJokowi, namun jangan sampai pendukung mantan Wali Kota Solo itu ikut terpancing melakukan hal yang sama..
“Pak Jokowi mengajarkan pada kita untuk bersikap sabar terhadap hujatan, serangan, jangan sampai melawan atau melakukan hal sama menyerang atau melakukan kampanye hitam ke lawan sekalipun,” tegas Dwikora yang Ketua Bali Cooruption Watch (BCW) itu.
Karenanya, ketika banyak serangan, hujatan dialamatkan ke Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu, pihaknya memilih tidak melakukan serangan balik namun dengan gerakan kampanye damai dan lebih cerdas dengan melakukan persembahayangan dengan dupa dan membagikan buku “alasan kenapa memilih Jokowi”. (rma)