Aksi 5 Jam Cipayung Plus Bali: Mahasiswa Suarakan 9 Tuntutan

Mahasiswa tergabung dalam Cipayung Plus Bali (HMI, PMKRI, IMM, GMKI) tetap teguh menyuarakan aspirasi isu nasional dan daerah,

27 Februari 2025, 10:42 WIB

Denpasar – Di bawah terik matahari dan guyuran hujan yang tiba-tiba, mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Bali (HMI, PMKRI, IMM, GMKI) tetap teguh menyuarakan aspirasi mereka di depan gedung DPRD Provinsi Bali, Rabu, 26 Februari 2025.

Semangat juang mereka membuahkan hasil, dengan diperkenankannya perwakilan mahasiswa untuk bertemu dan berdialog dengan pejabat DPRD, termasuk Sekretaris Dewan dan Ketua Fraksi PDI-P.

“Aksi ini membawa sembilan tuntutan, dua isu nasional dan tujuh isu daerah,” ungkap koordinator lapangan aksi Zidni menjelaskan, fokus pada persoalan daerah sama pentingnya dengan isu nasional.

Ia mendesak pemerintah untuk bertindak cepat dan tepat, khususnya DPRD, demi menjaga Bali dan budayanya.

“Kami harap DPRD yang telah menerima kami dapat segera menangani persoalan ini dengan cepat dan tepat,” tegasnya usai membacakan tuntutan.

Para demonstran memulai aksi mereka dengan berkumpul di parkiran timur Lapangan Renon. Perjalanan dilanjutkan dengan orasi selama satu jam di depan Monumen Bajra Sandhi, bertujuan menarik perhatian publik terhadap masalah nasional dan lokal.

Kemudian, massa aksi berlanjut ke kantor DPRD Provinsi Bali, di mana mereka menyampaikan tuntutan terkait efisiensi anggaran sektor pendidikan dan kesehatan, serta isu-isu krusial di Bali seperti kriminalitas, sampah, dan pariwisata.

Sembilan poin tuntutan menjadi inti dari aksi demonstrasi tersebut. Para demonstran menyoroti isu-isu krusial yakni penolakan pemotongan anggaran pendidikan dan komersialisasi pendidikan, penataan tata ruang Bali yang terancam oleh pariwisata, pengaktifan kembali transportasi umum, peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kemudian, tuntutan pengelolaan sampah yang lebih baik di TPA Suwung dan TPS se-Bali, pengawasan ketat terhadap pembangunan di kawasan konservasi, pembangunan infrastruktur jalan lintas, serta pemerataan pembangunan di sektor ekonomi, pariwisata, dan fasilitas publik.

Setelah lima jam aksi damai, dan setelah tuntutan mereka ditandatangani oleh anggota dewan, para demonstran membubarkan diri dengan tertib. Mereka kembali ke titik kumpul awal dengan iring-iringan bendera, menandai akhir aksi. ***


Berita Lainnya

Terkini