Aksi Nyata Keberlanjutan Lingkungan: ICMI Soroti Mangrove Sebagai ‘Sabuk Pengaman’ Pesisir

ICMI mendesak semua pihak, termasuk pemerintah dan anggotanya, untuk mengambil peran aktif dalam aksi penyelamatan lingkungan.

9 Desember 2025, 12:22 WIB

Badung– Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mendesak semua pihak, termasuk pemerintah dan anggotanya, untuk mengambil peran aktif dalam aksi penyelamatan lingkungan.

Isu keberlanjutan lingkungan menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Ketua Umum ICMI, Prof. Arif Satria, yang juga memimpin Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menegaskan pentingnya sistem keberlanjutan. Ia secara spesifik menyoroti mangrove sebagai instrumen alam krusial yang harus didukung.

“Kita harus fokus pada sistem sustainability di tengah suhu perubahan iklim serta berbagai kerusakan lingkungan, salah satunya menanam pohon mangrove,” ujar Prof. Arif Satria di sela acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ke-35 ICMI di Badung, Bali, Minggu (7/12/2025).l0l

Prof. Arif Satria, mantan Rektor IPB, memandang mangrove sebagai “sabuk pengaman” alam wilayah pesisir Indonesia.

Kekuatan ekosistem mangrove dinilai mampu menahan intrusi air laut dan meminimalisir dampak destruktif dari bencana seperti tsunami.

“Mangrove ini sebagai instrumen alam yang harus kita dukung, sebagai Nature Best Solutions yang bertujuan untuk memecahkan berbagai persoalan dengan alam,” terangnya, menegaskan komitmen ICMI untuk memperkuat solusi berbasis alam.

Dalam rangkaian perayaan Milad ke-35, yang didirikan oleh Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, ICMI menegaskan kembali perannya sebagai organisasi cendekiawan yang harus berkontribusi dalam pembangunan masa depan bangsa.

Kontribusi ini meliputi pengembangan pendidikan, ekonomi, sosial, hingga kebijakan publik.

Prof. Arif Satria menekankan  ICMI harus mampu memimpin inovasi dan melakukan advokasi publik, bertindak sebagai bagian vital dari civil society.

Kehadiran ICMI tidak hanya menginspirasi di Indonesia, tetapi juga diharapkan membawa transformasi di tingkat global.

Acara Silaknas yang berlangsung dari 5-7 Desember 2025 ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Menteri Koperasi (Menkop), Ketua DPD RI, dan Ilham Habibie.

Salah satu fokus ICMI adalah mendukung program pemerintah dalam mensukseskan Indonesia Emas di era Presiden Prabowo Subianto.

Melalui program innovation hub, ICMI di daerah turut mendorong hilirisasi inovasi yang dihasilkan oleh para insan cendekia.

Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Bersama Koperasi Desa Merah Putih
Di sisi ekonomi, ICMI juga mengambil peran dalam memperkuat Koperasi Desa Merah Putih.

Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyebut ekosistem baru ini sebagai fondasi ekonomi bangsa ke depan.

“Gerakan ekonomi kerakyatan berjalan lebih terarah dan berkelanjutan, sehingga memiliki manfaat yang benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujar Menkop Ferry.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya dukungan ICMI dalam memberikan pandangan keilmuan, pembinaan, dan jejaring intelektual yang strategis.

Berbagai pembahasan strategis lainnya, seperti skema terbaik Makan Bergizi Gratis (MBG) dan sistematika jaminan produk halal, juga menjadi agenda hangat di akhir acara, menegaskan peran multidimensi cendekiawan dalam merancang masa depan Indonesia.***

Berita Lainnya

Terkini