KabarNusa.com – I komang Suaba (48) seorang buruh bangunan tinggal di Jalan Pulau Menjangan Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri diduga lantaran depresi dengan sakit paranoid yang dideritanya.
Korban ditemukan sekira pukul 07.30 wita di rumahnya dalam kondisi tergantung di atas lambang (Plapon) di kamar.
“Modus korban mengakhiri hidup dengan gantung diri menggunakan Tali Plastik (tali sapi) warna biru panjang 116 Cm,” jelas Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono, Selasa (2/9/2014).
Dari Keterangan adik korban, Ni Made Ariani (43), tubuh Suaba pertama kali dilihat oleh Ibu kandungnnya Ni Nengah Rawen (75).
“Ibu korban curiga karena mencari anaknya tidak ketemu demikian juga ketika dipanggil-panggil tidak menyahut,” ujar Dekananto.
Lantaran curiga, saksi mengecek kamarnya anaknya. Dia melihat korban sudah tergantung dengan menggunakan tangga dan Tali plastik.
Saksi lanjut meminta tolong kepada tetangga dan melapor ke aparat polisi dan aparat desa.
Berdasarr penyelidikan dan keterangan saksi-saksi. motif tindakan nekat gantung diri, karena korban mengalami Depresi.
“Adik iparnya Ketut Purna Jaya menuturkanm kakaknya menderita semacam penyakit paranoid yakni penyakit ketakutan melihat orang banyak,” sambungnya,
Pihak keluarga pada tahun 1998 pernah membawa korban ke di Rumah Sakit Jiwa Bangli untuk perawatan selama 2 minggu, namun setelah itu korban kembali sakitnya mengalamai paranoid..
Polisi tidak menemukan adanya tanda bekas tindak kekerasan atau kejanggalan di sekitar lokasi kejadian.
Untuk rencana penguburan, masih dirundingkan dengan pihak keluarga termasuk untuk menentukan hari baiknya. (gus)