Ketua Panitia Tasyakuran dan Pengesahan Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate Korwil Bali Miftachur Rohman |
DENPASAR – Sebanyak 169 orang disahkan menjadi warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Bali setelah sebelumnya melewati berbagai latihan dan ujian. Momentum 1 Suro atau Tahun Baru Islam Hijriyah dimanfaatkan perguruan pencak silat yang berpusat di Madiun Jawa Timur itu, untuk melakukan wisuda atau pengesahan calon warga baru.
Acara pengesahan dihadiri Ketua IPSI Bali Brigjen Purn. Dewa Made Suharya, Wakil Ketua DPRD KOta Denpasar Made Muliawan Arya, I Gusti Ngurah Jelantik tokoh penerus dari Puri Ageng BlahBatuh Gianyar.
Pengesahan dihadiri ribuan warga PSHT se-Bali itu dipusatkan digelar di Gedung Nari Graha Denpasar, Selasa 18 September 2018 malam. Ketua Panitia Tasyakuran dan Pengesahan calon warga baru PSHT Miftachur Rohman menyebutkan pada pengesahan kali ini calon warga baru berasal dari enam kabupaten dan kota di Bali.
Pengesahan ini momentum yang ditunggu-tunggu bagi calon warga baru PSHT, karena menjadi momen sakral apalagi bertepatan dengan momentum 1 Suro atau bulan Muharram. “Bagi warga baru diharapkan bisa selalu menjaga marwah ajaran SHT,” tegas tokoh pemuda Denpasar ini.
Mereka yang mengikuti pengesahan menjadi warga PSHT, sebelumnya telah mengikuti latihan berbulan-bulan bahkan sampai tiga atau lima tahun baru bisa dilantik. Para pendekar baru ini sebelumnya, masuk mulai sabuk dasar hitam, jambon hijau hingga kini berhak menyandang sabuk putih.
Pihaknya juga mengenalkan latihan PSHT untuk anak usia dini. Wisuda digelar PSHT Korwil Bali sejak tahun 1995 ini, juga telah mendapat persetujuan atau dukungan dari PSHT Pusat Madiun.
“Harapan kami tentunya apa yang sudah disashkan adik adik, bisa selalu terus menerus mengembangkan ajaran SHT khususnya untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara,” tukas Rohman yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan ini.
Bagaimana warga baru PSHT bisa menjadi manusia yang berbudi luhur, bisa membedakan benar dan salah, menjaga persaudaraan dan menjaga tegaknya NKRI.
Nantinya, dengan bekal yang diterima di PSHT, setelah terjun kembali di masyarakat senantiasa mendasarkan perilaku akan berpedoman pada ajaran-ajaran SHT. Semua ajaran yang didapat harus dijaga dan benar-benar diamalkan di masyarakat.
Selain itu, pihaknya berharap lewat kegiatan ini bisa semakin memperkuat tali silaturahmi diantara seluruh warga PSHT dan perguruan silat lainnya dan masyarakat umumnya.
Dengan hadirnya tokoh-tokoh masyarakat Bali termasuk IPSI, Wakil Rakyat, kalangan puri dan perguruan silat lainnya akan semakin memotivasi warga SHT untuk bersama-sama bagaimana menjaga ikon Bali yang masyarakatnya hidup penuh kedamaian.
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya. tamu undangan dan ribuan warga SHT hadir dalam tasyakuran dan pengesahan calon warga baru PSHT Korwil Bali di Denpasar |
Beberapa tokoh perguruan silat di BalI yang diundang hadir seperti dari Bakti Negara, Kertha Wisesa, Perisai Diri, Tapak Suci, Asad dan Pagar Nusa. Dukungan terhadap keberadaan PSHT di Bali juga terus disampaikan tokoh penerus Puri Ageng Blahbatuh Gianyar I Gusti Ngurah Jelantik yang kini telah menjadi keluarga besar warga PSHT.
“Sebagaimana kita ketahui, pencak silat sudah dikenal luas bahkan di ajang Asian Games, Indonesia meraih prestasi membanggakan, tentunya kami support kegiatan anak-anak muda yang positif,” tukasnya.
Ngurah Jelantik mengharapkan, generasi muda ke depan bisa menjadi tahan banting, bisa bersaing menghadapi tantangan era global, menjadi tunas-tunas penerus bangsa yang bisa diandalkan oleh negara.
“Kami di puri tentu membuka diri, untuk latihan-latihan SHT, karena ini kegiatan cukup positif dan mempererat silaturahmi dan menjaga NKRI,” demikian Jelantik. (rhm)