Labuan Bajo – Kepala Staf Kepresidenan KSP Dr. Moeldoko meminta TNI dan Polri mendalami titik-titik kritis dalam pengamanan pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat menyambangi pusat kendali atau command center Polri, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 9 Mei 202 malam
Moeldoko didampingi Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Komjend Mohammad Fadil Imran ini untuk memastikan kesiapan pengamanan KTT ke-42 ASEAN.
Kata Moeldoko, pusat kendali atau command center Polri telah menunjukkan kesiapan dalam mengantisipasi terjadinya persoalan-persoalan yang muncul di lapangan.
Sebagaimna ditunjukkan kesiapan infrastruktur, personel, dan sistem kendali, koordinasi, komunikasi, informasi (K3I) yang dijalankan.
Fasilitas dan stafnya sesuai dengan kebutuhan operasi, komandonya juga luar biasa, dan bisa memonitor pergerakan seluruh anggotanya yang di lapangan dengan baik.
“Sekaligus juga bisa mengenali persoalan yang dihadapi oleh anggota dan termonitor, serta bisa mengambil reaksi cepat,” kata Moeldoko.
Meski demikian, Panglima TNI 2013 – 2015 ini menekankan pentingnya pusat kendali atau command center Polri tetap memperhatikan dan mendalami titik-titik kritis.
Sehingga jika terjadi persoalan bisa segera diambil tindakan yang tepat dan terbaik.
“Kalau titik kritis itu dikenali lebih awal, maka semua bisa diselesaikan dengan cepat.
Apapun harus kita lakukan demi KTT ASEAN berjalan aman, lancar, dan sukses,” tegasnya.
Moeldoko meminta Polri bersinergi dengan TNI dan semua elemen untuk menyukseskan gelaran KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.
Termasuk melakukan pengamanan berbagai lokasi krusial, seperti PLN dan Telkom.
“Isu-isu seputar KTT ASEAN ini juga diperlu dipantau,” tutupnya.***