Amankan Pilpres, Kapolda Bali Kumpulkan Babinkamtibmas

20 Juni 2014, 22:05 WIB
Kapolda Bali peragakan kolone senapan di hadapan jajarannya (Foto:KabarNusa)

KabarNusa.com,
Tabanan – Aparat Bhabhinkamtibmas diingatkan agar menjalankan tugasnya
dengan baik dalam pengamanan dan menjaga netralitas selama pelaksanaan
Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

 

Saat
mengumpulkan jajaran Babinkamtibmas POlres Jembrana dan Polres Tabanan
di di rest area Soka, Kecamatan Selemadeg Barat, Kapolda Bali Irjen Pol
AJ Benny Mokalu menekankan pentingnya peran mereka dalam menyukseskan
pilpres.

Netralitas Polri selama proses pilpres menjadi hal
utama dan dipegang teguh oleh aparat Bhabinkamtibmas yang merupakan
ujung tombak pengamanan hajatan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Hal itu beralasan, sebab selama proses pilpres berlangsung, merekalah yang akan bersinggungan langsung dengan masyarakat.

“Sebetulnya,
tanpa apel mereka (Bhabinkamtibmas) sudah siap dan tahu apa yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Tapi kita kumpulkan mereka untuk
me-refresh dan mengingatkan hal-hal prinsip,” jelas Kapolda.

Anggota
Polri yang terbukti tidak netral dalam menjalan tugasnya nanti
dipastikan mendapat sanksi. Pun demikian bagi mereka yang dalam
menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan prosedur.

Kata Benny, selain netralitas, yang penting ditekankan adalah untuk menyegarkan ingatan mereka tentang pengamanan.

“Saya
tidak mau lagi dengar di Bali ada pelanggaran pemilu di tingkat TPS
(tempat pemungutan suara),” tegas mantan Kapolda Bengkulu itu.

Untuk itu dia meminta semua Bhabhinkamtibmas melatih metode pengamanan selama berlangsungnya proses pilpres.

Setiap
aparat, harus memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Mulai dari prosedur mengawal surat suara, kotak suara, hingga melakukan
pegamanan pada tempat penampungan logistik atau hasil pemilihan nanti.

Polri telah memberikan rambu-rambu, misalnya, mereka tidak boleh masuk ke dalam TPS. Karena memang aturannya demikian.

Terkecuai ada perintah dari KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara),” imbuhnya.

Metode
pengamanan TPS sejatinya sudah berulang kali diberikan. Seandainya
nanti terjadi kesalahan, aparat tersebut dipastikan akan mendapatkan
sanksi.

“Karena kita sudah kasih pedoman. Kalau keliru, itu artinya kesalahan perorangan. Bukan institusi,” demikian Benny.

Dalam
kesempatan itu, Kapolda Benny usai memimpin apel kesiapsiagaan dan
melakukan pemeriksaan pasukan sempat menunjukkan aksi spontanitas dengan
meminjam senjata anggota lalu dimainkannya. 

Peragaan
kolone senapan itu karuan mendapat perhatian dan applaus undangan
seperti Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi, Dandim 1619 Letkol Rudi
Hermawan dan Kapolres AKBP Dekananto Eko Purwono. `(gus)

Berita Lainnya

Terkini