
Denpasar – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Bali menggelar
 cek fakta pencoblosan Pilkada Serentak 9 Desember 2020. Perhelatan Pilkada
 Serentak digelar di enam kabupaten dan kota di Bali yakni Denpasar, Badung,
 Tabanan, Jembrana, Karangasem dan Bangli.
Dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan ini, biasanya banyak beredar di
 media sosial, informasi baik berupa foto, video yang tidak benar atau bohong
 alias hoax dan berita palsu yang tidak sesuai fakta atau fake news.
Karena itulah, AMSI melakukan cek fakta untuk melakukan literasi media kepada
 publik. Bagaimana, publik mendapatkan informasi atau berita yang benar, bersih
 dari kebohongan.
Ketua AMSI Wilayah Bali I Nengah Muliarta mengatakan, cek fakta pencoblosan
 bertujuan, memerangi penyebaran hoax yang cukup meresahkan masyarakat seperti
 saat momentum Pilkada.
“Kami juga berharap, AMSI bisa berkontribusi positif bagi peningkatan kualitas
 demokrasi,” sambung Muliarta yang juga penulis buku dan mantan Komisioner KPI
 di sela cek fakta di Kubu Kopi, Denpasar.
Dengan kegiatan ini, sekaligus menjadikan AMSI sebagai leader atau yang
 pertama organisasi atau Lembaga yang melakukan cek fakta pelaksanaan Pilkada
 di Pulau Dewata.
“Ini juga menjadi bukti bahwa ASMI serius dan konsisten dalam melawan
 penyebaran hoax,” Muliarta menambahkan.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris AMSI Bali Rohmat menambahkan, Cek Fakta
 Pilkada ini merupakan program AMSI yang mendapat dukungan Google News
 Initiative yang serentak digelar di 20 wilayah di Tanah Air.
“Teman-teman tim pemeriksa fakta atau fact-checker sebelumnya sudah mengikuti
 pelatihan cek fakta yang digelar secara virtual,” tutur Pemimpin Redaksi
 Kabarnusa.com ini.
Sebelumnya, AMSI Bali juga melakukan cek fakta debat kandidat di Pilwalkot
 Denpasar yang diikuti belasan jurnalis dalam melakukan pengecekan atas klaim
 kandidat.
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 