AMUBA Ajak Kawal Pilkada Bantul 2024 Lahirkan Pemimpin Berintegritas, Bermoral Memihak Rakyat

AMUBA siap memfasilitasi diskusi terbuka kepada tiga pasangan calon bupati Bantul dan calon wakil bupati Bantul untuk menyampaikan gagasan atau visi-misi mereka di Pilkada Bantul 2024.

27 September 2024, 05:14 WIB

Bantul – Aliansi Mahasiswa untuk Bantul (AMUBA) mengajak seluruh elemen masyarakat masyarakat mengawal Pilkada Bantul 2024 agar bisa melahirkan pemimpin yang berintegritas bermoral dan memihak rakyat.

AMUBA siap memfasilitasi diskusi terbuka kepada tiga pasangan calon bupati Bantul dan calon wakil bupati Bantul untuk menyampaikan gagasan atau visi-misi mereka di Pilkada Bantul 2024.

Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa untuk Bantul (AMUBA) Ahmad Tomi Wijaya mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya mahasiswa dan pemuda untuk lebih melek terhadap politik.

Menurut Ahmad Tomi Wijaya, mahasiswa dan pemuda adalah agen of control terhadap pemerintah dan pelaksanaan kebijakan pemerintah termasuk mengawal jalannya pesta demokrasi Pilkada Bantul.

Apalagi, mahasiswa sebagai manusia terdidik menjadi pilar penting dalam mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat, pemahaman yang kuat tentang politik akan membantu mereka menjadi warga negara yang berpikir kritis dan bertanggungjawab.

“Pesta demokrasi belumlah selesai, mengingat anak muda khususnya mahasiswa perlu mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak agar tercipta pemimpin daerah yang berintegritas, bermoral, dan berpihak kepada rakyat,” ujar Tomi, Kamis 26 September 2024.

Dalam konteks Pilkada, mahasiswa dapat memberi masukan terhadap program kerja dan kebijakan para calon kepala daerah, serta mengkritisi janji-janji politik yang tidak realistis.

Mengingat, mahasiswa memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial di Indonesia, diantaranya menyebarkan informasi yang objektif dan non-partisan terkait proses pemilihan, pengenalan calon-calon yang bertarung, serta dapat membantu melawan hoaks dan misinformasi yang sering beredar selama masa kampanye.

Hal ini dilakukan untuk menciptakan situasi dan kondisi pemilu damai dan aman.

Dia mengingatkan, mahasiswa menjadi agen perubahan dengan mempromosikan integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam pemerintahan daerah.

Masih banyak persoalan di Kabupaten Bantul yang hingga saat ini masih belum terselesaikan mulai dari masalah pendidikan, pengolahan sampah, ekonomi hijau dan lainnya.

Sebagai bagian dari generasi muda, mahasiswa tentunya sangat memainkan peran penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih.

“Partisipasi mahasiswa dan pemuda dalam memilih bisa memberikan dampak besar, terutama di daerah-daerah dengan tingkat pemilih muda yang tinggi,” imbuhnya.

Adanya diskusi terbuka nantinya, mendorong mahasiswa dapat mengeluarkan pendapat dan kritik beserta saran kepada semua pasangan calon bupati.

“Harapannya, kritik dan saran itu nantinya bisa untuk dijadikan masukan dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan mendatang,” tandasnya lagi. ***

Berita Lainnya

Terkini