Disebutkan, selain Poklahsar dan P2MKP Karya Lestari, pada tahun 2018 lalu P2MKP Karya Lestari juga telah lulus menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Kelautan dan Perikanan, khususnya di bidang Pengolahan dan Budidaya Ikan dari Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSP-KP) yang memiliki kualifikasi Asesor Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “TUK P2MKP Karya Lestari memiliki 20 orang assesor di bidang pengolahan, budidaya, penangkapan dan mesin kapal,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Putrinigsih Wirna juga mengungkapkan berbagai permasalah yang dihadapi Poklahsar dan P2MKP Karya Lestari, khususnya ketersediaan sarana dan prasaran pengolahan ikan yang sudah mengalami kerusakan karena sudah habis usia ekonomisnya. Hal senada juga diungkapkan Pembina P2MKP Karya Lestari I Nyoman Wirna Ariwangsa yang profesinya sebagai pembudidaya Ikan.
Menurut Ariwangsa, pembudidaya ikan di Tabanan khusunya pembudiaya lele saat ini banyak yang mengeluh akibat kenaikan harga pakan yang tinggi. Di sisi lain, harga jual lele masih tetap tidak mengalami kenaikan yang bearti. “Harga eceran pakan lele saat ini Rp 14.000 sekilo. Sedangkan harga jual lele konsumsi Rp 17-18.000 sekilo. Keuntungannya sangat tipis bahkan rugi,” katanya bertrus terang.
Baca juga : Senator Bambang Santoso Ajak Masyarakat Menjadi ‘Jarum’ yang Menyatukan Elemen Bangsa
Senator Made Mangku Pastika dalam sambutannya memberikan apresiasi positif terhadap P2MKP Karya Lestari.Kunjungannya ke P2MKP Karya Lestari ini disebutkan untuk menyerap aspirasi di bidang Kelautan dan Perikanan. Disebutkan, selama ini banyak aturan atau kebijakan pusat yang tidak sesuai dengan daerah. “Oleh karena itu perlu adanya anggota DPD yang menjembatani agar kebijakan pusat bisa selaras dengan daerah. DPD merupakan representasi daerah di pusat,” katanya
Made Mangku Pastika yang mantan Gubernur Bali ini mengungkapkan, pakan ikan sejak dulu sudah jadi masalah hingga saat ini. Demikian juga dengan pemasaran ikan di Bali, kalah bersaing dengan ikan yang datang dari luar daerah.
“Di Denpasar ada rumah makan besar yang setiap hari mendatangan ikan ratusan kilo dari Jawa karena harganya lebih murah,” katanya.
Terkait berbagai permasalahan dihadapi Poklahsar dan Pokdakan di Tabanan, Made Mangku Pastika akan melakukan koordinasi dengan KKP sebagai mitra kerja untuk mencarikan solusinya. Ia juga menyarankan perwakilan Poklahsar dan Pokdakan yang hadir untuk mengajukan proposal bantuan ke KKP.
Baca juga : Pensiun Gubernur Bali, Mangku Pastika Bersiap Incar Kursi Senator
“Silakan dibuat proposalnya, nanti akan saya koordinasikan dan kawal di KKP,” tegasnya.
Sebelum meninggalkan Sekretariat P2MKP Karya Lestari, Senator Made Mangku Pastika sempat menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan Poklahsar dan Pokdakan yang hadir sejumlah 20 paket.***