Anggota DPR Parta Serukan Keluarga Jadi ‘Panglima’ Perubahan Pola Makan Anak

Gianyar – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar pembagian makanan, tetapi sebuah gerakan nasional untuk merevolusi pola makan sehat anak-anak Indonesia, dan keberhasilannya dimulai dari dapur rumah tangga.

Hal ini ditegaskan Anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta, saat Sosialisasi Program MBG di Wantilan Pura Dalem Sesetan, Bali, pada Minggu (30/1).

Parta menekankan dukungan pemerintah harus bersinergi dengan kebiasaan sehari-hari yang dibentuk oleh orang tua.

“Kita sepakat bahwa anak-anak adalah titipan yang sangat berharga. Tugas kita bukan hanya memastikan mereka sekolah, tetapi juga memastikan bahwa mereka mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Perubahan pola makan itu dimulai dari rumah,” ujar Parta.

Sosialisasi digelar DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) ini menjadi langkah awal penting dalam mengedukasi masyarakat.

Parta mengingatkan tantangan gizi di era modern semakin kompleks, terutama dengan maraknya makanan ultra proses yang mudah diakses anak-anak.

“Makanan bukan hanya soal mengenyangkan. Ia harus membawa kebaikan bagi tubuh. Karena itu kita perlu mengubah cara pandang kita, cara kita memasak, dan cara kita mendidik anak terkait makanan,” lanjutnya, menyerukan perubahan paradigma dalam memilih dan mengolah pangan.

Perwakilan Badan Gizi Nasional, Alwin Supriyadi, turut memperkuat pesan tersebut. Ia menegaskan bahwa Program MBG hadir untuk membentuk generasi yang lebih sehat, aktif, dan siap menghadapi masa depan.

“Program MBG ini bukan hanya soal memberikan makanan. Ini soal membangun individu yang sehat, aktif, dan produktif. Ketika gizi terpenuhi, potensi setiap individu akan lebih mudah berkembang,” tegas Supriyadi.

Sebagai salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka, MBG bertujuan mendasar untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak dan ibu, serta secara signifikan mengurangi angka stunting dan malnutrisi di seluruh Indonesia. ***