Tabanan– Angin puting beliung menerjang Banjar Soka dan Bugbugan Sari di Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 15.30 Wita. Akibatnya sejuml;ah bangunan yang diterjang angin puting beliung di dua banjar tersebut hancur yang mengakibatkan kerugian meterial senilai ratusan juta rupiah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan I Nyoman Srinada Giri dikonfirmasi wartawan membenarkan kecadian bencana alam angin puting beliung yang menerjang Desa Senganan tersebut. “Iya benar. Begitu menerima laporan dari warga masyarakat terkait kejadian tersebut kami langsung menurunkan TRC BPBD Tabanan Regu 4 untuk melakukan assesment di lapangan,” ujarnya.
Menurut Kalaksa BPBD Tabanan I Nyoman Srinada Giri, angin puting beliung yang menerjang Banjar Soka dan Bugbugan Sari tersebut tanpa disertai adanya hujan. “Berdasarkan laporan warga, saat kejadian tidak ada hujan. Tiba-tiba saja datang angin puting beliung yang menerjang sejumlah bangunan yang dilaluinya di Banjar Soka dan BanjarBugbugan Sari,” paparnya
Akibat terjangan angin puting beliung sejumlah bangunan di Banjar Banjar Soka bangunan yang rusak di antaranya Piasan Dadia Pura Pasek Gelgel yang mengakibatkan kerugian material ditaksir sekitar Rp 100 juta. “Selain itu juga terjadi kerusakan garase mobil warga milik warga atas nama I Nengah Kuweta serta beberapa rumah warga di Banjar Soka mengalami kerusakan terutama di bagian atap rumah,” jelasnya.
Sementara dari hasil assesmen dampak dari angin puting beliung di Banjar Bugbugan Sari sejumlah bangunan juga mengalami kerusakan. Di antaranya Bale pertemuan pasraman Panguring Sadu milik warga atas nama I Gusti Ngurah Jaman. Akibat kerusakan tersebut kerugian material diperkirakan sekitar Rp 75 juta. “Selain itu ada juga kandang ayam milik warga yang mengalami kerusakan serta sejumlah rumah yang rusak di bagian atap,”terangnya
Srinadha Giri menambahkan, pihaknya masih akan tetap memperbarui data kerusakan akibat puting beliung tersebut. Sementara ini, pihaknya baru mendata bangunan yang rusak berat dan sedang terlebih dulu. “Besok kami masih akan melakukan pendataan di lapanagan. Hari ini kami data dulu bangunan yang mengalami rusak berat dan sedang. Kalau rumah yang rusak ringan, seperti atap dan beberapa gentengnya terlepas mungkin jumlahnya cukup banyak,” pungkasnya ***