Yogyakarta- Sorotan tajam kembali diarahkan pada komitmen pemerintah! Mantan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah (Menbuddikdasmen), Anies Baswedan, tak henti-hentinya menyuarakan urgensi konsistensi program pro-rakyat.
Penegasan itu ia sampaikan dengan lugas usai mengisi kuliah umum “Program Global Summer Week (GSW) 2025” di Auditorium Gedung Pembelajaran FEB UGM Yogyakarta, Senin (14/7/2025).
Anies tak hanya bicara, ia menyoroti langsung peluncuran awal (pre-launching) Sekolah Rakyat (SR) yang baru saja digulirkan. Dengan nada penuh harap, ia mendambakan inisiatif ini tak hanya sekadar program, melainkan sebuah realisasi yang menyentuh nadi seluruh masyarakat.
“Mudah-mudahan terlaksana dengan baik seperti dengan rencana dan apa yang menjadi tujuan bisa terlaksana sampai tuntas,” tukas Anies kepada awak media, memancarkan optimisme.
Kolaborasi SR dengan pihak swasta, seperti MBG, dalam penyediaan konsumsi juga tak luput dari apresiasinya.
Menurutnya, setiap rencana baik yang berpihak pada rakyat wajib diwujudkan secara merata dan menyeluruh. “Termasuk SR ini yang juga kerja sama dengan MBG untuk konsumsi? Kita harap rencana-rencana baik itu dilaksanakan,” lanjutnya, menyoroti pentingnya sinergi.
Tak berhenti di situ, Anies menegaskan kembali esensi program makan bergizi gratis berskala nasional. Ini bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan dasar! Program ini, tegasnya, harus dinikmati tanpa terkecuali, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, Madrasah, hingga ibu hamil di penjuru negeri.
“Kita berharap di semua sekolah SD, SMP, SMA, Madrasah, I’daiyah, Tsanawiyah, Aliyah, ibu hamil, semua di seluruh wilayah terlaksana. Jadi program itu betul-betul dirasakan oleh rakyat,” serunya, lantang.
Ketika disinggung tentang isu kemiskinan dan akses masyarakat terhadap program pemerintah, Anies tak ragu melontarkan kritik tajam yang menusuk.
“Kalau ada program yang disiapkan untuk rakyat, maka komentar saya adalah program yang baik untuk rakyat ya dijalankan sampai tuntas, untuk semua. Jangan hanya sebagian,” tegasnya.
Sementara, disinggung pertanyaan mengenai Hari Kebudayaan Nasional yang ditetapkan saat ia menjabat bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies memilih tidak memberikan komentar panjang.
Mengingat pada penetapan hari itu juga merupakan hari lahir Presiden Prabowo Subianto. Namun, belum ada konfirmasi resmi yang menjelaskan apakah pemilihan tanggal tersebut berkaitan langsung dengan hari lahir Prabowo atau tidak.
“Cukup itu aja ya,” tutupnya singkat.
Diketahui, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon kini resmi menetapkan Hari Kebudayaan Nasional jatuh pada tanggal 17 Oktober. Keputusan ini sebagaimana tertulis dalam Surat Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025 yang diterbitkan pada 7 Juli 2025 dan mulai berlaku sejak tanggal yang ditetapkan. ***