Badung – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung menggelar High Level Meeting (HLM) untuk memastikan ketahanan pangan dan stabilitas harga jelang Ramadhan, Idul Fitri 1446 H, dan Nyepi Tahun Caka 1947.
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, memimpin langsung pertemuan yang dihadiri perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, BPS, Bulog, dan jajaran Pemkab Badung.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Butet Linda H. Panjaitan, mengingatkan akan potensi kenaikan harga menjelang hari raya.
Mengingat posisinya sebagai destinasi wisata internasional terkemuka, Kabupaten Badung memiliki kompleksitas kebutuhan pangan yang signifikan, tidak hanya untuk penduduk lokal, tetapi juga wisatawan.
Dalam rangka stabilisasi harga, implementasi strategi 4K secara optimal menjadi krusial. Beberapa upaya pengendalian harga yang direkomendasikan mencakup peningkatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan daerah pemasok, perluasan skema contract farming dengan petani, serta sinergi dengan sektor perhotelan dan platform e-commerce guna memperkuat akses masyarakat terhadap produk lokal.
“Menjaga stabilitas harga adalah kunci kesejahteraan masyarakat Badung.” kata Bupati I Wayan Adi Arnawa. Meskipun angka deflasi Februari 2025 menggembirakan, potensi lonjakan harga menjelang Nyepi dan Idul Fitri tidak boleh diabaikan.
Untuk itu, langkah antisipasi harus segera dilakukan. Fokus utama adalah pengendalian harga komoditas pokok yang rentan terhadap inflasi, seperti daging ayam, cabai, bawang merah, beras, minyak goreng, telur, tomat, dan ikan tongkol.
Selanjutnya Kepala BPS Kabupaten Badung, Komang Bagus Pawastra, mengungkapkan bahwa fenomena deflasi di Kabupaten Badung pada Februari 2025 bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Komoditas yang mencatat mengalami penurunan harga adalah cabai rawit, bawang merah, dan
daging ayam ras. Namun demikian, masih terdapat beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga, seperti tepung terigu dan minyak goreng, sehingga perlu terus dipantau secara ketat.
Di akhir pertemuan, Bupati Badung menginstruksikan pemantauan intensif program peningkatan produktivitas pertanian, termasuk irigasi dan mekanisasi.
TPID Badung diminta memperkuat kerja sama dengan stakeholder untuk ketahanan pangan. Perumda Pangan dan Pasar akan dioptimalkan sebagai offtaker.
Insentif khusus bagi petani juga disiapkan untuk mencegah alih fungsi lahan. Dengan langkah-langkah ini, Badung optimis menjaga inflasi sesuai target dan mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. ***