Kabarnusa.com – Pasca-diberlakukannya peraturan Kementrian Perhubungan yang menghentikan pengoprasian Kapal Landing Carft Tank (LCT) di selat Bali atau penyebrangan Ketapang-Gilimanuk, terjadi antrean panjang di dua pelabuhan ini.
Antrean kendaraan tersebut terjadi pada malam hari hingga menjelang subuh dan didominasi truk-truk besar.
Informasinya, antrean panjang kendaraan yang akan menyebrang ke pelabuhan Ketapang dari pelabuhan Gilimanuk, maupun sebaliknya terjadi lantaran keterbatas kapal yang dioperasikan.
“Saya kebetulan berada di Gilimanuk, malam hari antrean hingga Cekik atau sekitar empat kilometer,” ujar Komang Bagiantara, Rabu (12/8) sore.
Bagiantara mengaku sempat terjebak antrean panjang Selasa (11/8) malam lalu saat dirinya melintas di Gilimanuk. Antrean kendaraan tersebut didominasi truk-truk besar. Sedangkan mobil pribadi dan bus serta travel dialihkan menuju gang-gang.
Ditambahkan, antrean kendaraan yang hendak masuk pelabuhan Gilimanuk menurutnya terjadi pada malam hari mulai pukul 20.00 wita hingga menjelang subuh esoknya.
“Antrean itu terjadi katanya karena kapal LCT tidak boleh beroprasi lagi. Padahal selama ini khusus trek-truk besar dimuat oleh kapal LCT,” imbuhnya.
Kepala Otoritas Pelabuhan Penyebrangan Juli Andaru dikonfirmasi melalui telpon membenarkan sejak beberapa hari lalu hingga Rabu (12/8) dinihari tadi terjadi antrean kendaraan di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.
“Antrean hanya terjadi pada malam hari hingga menjelang subuh. Namun itu sifatnya sementara,” terangnya.
Pihaknya memastikan mulai malam ini hingga seterusnya akan kembali normal dan tidak akan terjadi antrean kendaraan, bahkan justru lancar karena kapal-kapal LCT mulai hari ini seluruhnya bisa beroperasi kembali hingga 1 Desember mendatang.
“Kemarin itu pengganti LCT hanya dua KMP jadi memang agak terlambat untuk melayani penyebrangan. Tapi mulai hari ini kapal LCT sudah bisa beroperasi lagi untuk melayani penyebrangan,” tutupnya..(dar)