KabarNusa.com – Para pemudik protes ke petugas lantaran tidak mampu memberi pelayanan maksimal di Pelabuhan Gilimanuk, Jembarana hingga terjadi antrian kendaraan sampai 10 jam untuk bisa masuk kapal.
Pada H-5 Lebaran, Rabu (23/7) lalu, misalnya jumlah pemudi meningkat tajam. Bahkan antrean kendaraan terjadi hingga dua kilometer keluar pelabuhan saat siang hari atau ekor antrean kendaraan hingga Penginuman.
Pemudik yang menggunakan mobil pribadi banyak terjebak antrian hingga 10 jam baru bisa menyebrang ke Jawa.
Kondisi itu disebabkan,ada pengalihan jalur mudik mulai dari Gelung Kori, masuk ke gang-gang menuju pelabuhan Gilimanuk, terjadi penumpukan kendaraan dan atrean panjang di gang-gang sempit tersebut.
Mereka stres bahkan ada yang tidak sabar mengantri hendak menyerobot kendaraan di depatnya sehingga memicu kemacetan panjang.
“Gang-gang agak sempit sehingga tidak mampu menampung mobil pribadi. Sehingga terjadi antrean panjang,” ujar Budiono soerang pemudi.
Sementara di jalur utama Denpasar-Gilimanuk, tepatnya mulai Gelung Kori juga terjadi antrean truk dan sepeda motor.
Namun antrean tersebut tidak terlalu panjang karena pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi telah dialihkan menuju gang-gang.
Meskipun antrean sepeda motor tidak terlalu panjang, namun beberapa pemudik sempat emosi. seorang pemudik bernama Endang lemas dan pingsan saat mengantre.
Mereka menyampaikan protes kepada petugas kepolisian lantaran sejumlah petugas sempat membentak para pemudik yang mengantri.
Bahkan sebagai sikap protes kepada sikap tidak ramah petugas, pemudik yang menggunakan sepeda motor ramai-ramai membunyikan klakson.
“ Masak kami sudah kelelahan, petugasnnya malah main bentak. Siapa yang tidak kesal diperlakukan seperti itu,” ujar pemudik asal Kalisat, Jember. (dar)