Anyaman Berbahan Dasar Bambu dan Pandan asal Bali Tembus Eropa

18 Juni 2019, 21:23 WIB
Hasil kerajinan anyaman Bali menembus pasar ekspor

Denpasar – Hasil kerajinan anyaman dari Bali yang berbahan dasar bambu berbahan dasar bambu, pandan, lontar, rotan, agel, dan lainnya mampu menembus pasar ekspor di Asia, Eropa dan Asia.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali berkomitmen memajukan dan menggairahkan industri kerajinan di Daerah Bali.

Hal ini dibuktikan dengan turun langsung ke lapangan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku Industri Kerajinan binaan Kabupaten/Kota se-Bali.

Dekranasda Bali yang dipimpin Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati, mengunjungi Industri Kecil Menengah (IKM ) DecoCraft Bali, di Ubung Kaja, Denpasar, Selasa (18/6/2019).

Decocraft Bali menyediakan berbagai kerajinan anyaman yang berbahan dasar bambu, pandan, lontar, rotan, agel, dan lainnya yang didesain khusus menjadi dompet, clutch, tas, kipas, sokasi, keben, dan bokor yang cantik dan unik dimana semua produknya merupakan handmade.

Owner DecoCraft Bali, Komang Ayu Kristiana Dewi menuturkan, berbagai kerajinan anyaman yang dijual Ia datangkan langsung dari pengrajin lokal Bali.

Keunikan dari hasil kerajinan yang Ia produksi ialah motif pada produk yang tidak dilukis/sablon melainkan menggunakan motif khusus berbahan tisue yang didatangkan dari Luar Negeri.

Untuk anyamannya sendiri kita datangkan dari perajin lokal di Buleleng dan Bangli. Keunikannya, motif yang ada di produk kerajinan itu tidak dilukis atau sablon.

“Ada semacam tempelan terbuat dari tisue yang di print motif kemudian kita pasang sesuai dengan model yang kita inginkan. Untuk bahan ini kita masih import,” jelasnya.

DecoCraft Bali yang memperkejakan hampir 10 orang ini, kata Ayu, pemasaran yang dilakukan melalui media sosial dan juga e-commerce serta dengan mengikuti pameran.

“Kami menjualannya melalui media sosial, e-commerce bahkan juga pameran. Selain itu, kita juga ekspor ke luar negeri seperti Belgia, Malaysia, Korea dan juga Australia,” ujar Ayu yang merintis usahanya sejak tahun 2015.

Untuk omset perbulannya sendiri mencapai 70 juta. Bahkan jika pasar tidak lesu, maka penjualan bisa mencapai angka 100 juta.

Selanjutnya, Dekranasda Bali yang didampingi langsung Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra menuju Padangsambian, Denpasar untuk meninjau PT. Bali Sari yang merupakan salah satu perusahaan industri kosmetik, produk spa dengan salah satu Brand produknya adalah Bali Ratih.

Owner PT. Bali Sari, Putu Gede Arsa Adnyana mengatakan jika usahanya ini telah dimulai sejak tahun 2010 dengan memperkerjakan 27 orang saat ini. Arsa mengungkapkan jika selama ini, produksinya telah merambah pasar Malaysia, Singapura, Jepang, Korea dan saat ini tengah melakukan penjajagan di Hungaria.

Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati mengatakan jika Pemerintah Provinsi Bali sangat mendukung dan berupaya terus untuk memajukan IKM Bali.

Ia berharap agar IKM terus meningkatkan kualitas produksi serta melakukan inovasi sehingga bisa menyesuaikan dengan selera pasar dan tidak monoton. Dari peninjaun tadi, semua sudah bagus.

Dari kemasan, proses produksinya dan pemasarannya sudah baik. Tentu harus terus lakukan inovasi dan sesuaikan dengan selera pasar tanpa menghilangkan kekhasan yang ada dari produk yang dimiliki.

“Jangan sampai monoton karena perubahan itu sangat cepat,” imbuhnya. (riz)

Berita Lainnya

Terkini