Badung – Seluruh Kalapas dan petugas mendaftarkan nomor IMEI ponsel pribadi mereka ke dalam sistem yang dinamakan sistem ‘Kerobokan IMEI Monitor’. Apa Fungsinya?
Kekinian, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan terus berinovasi untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban melalui penerapan transformasi digital.
Terobosan paling gres adalah sistem “Kerobokan IMEI Monitor” yang mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho dan seluruh petugas Lapas Kerobokan.
Kalapas dan seluruh petugas mendaftarkan nomor IMEI ponsel pribadi mereka ke dalam sistem, dalam Dalam upaya menciptakan transparansi dan konsistensi.
Selain itu, tanpa pengecualian dilakukan penggeledahan rutin pada lalu lintas keluar masuk lingkungan Lapas untuk memastikan tidak ada ponsel lain yang IMEI-nya tidak tercatat dalam sistem, sehingga tidak akan diizinkan untuk dibawa masuk ke area Lapas.
Selain sistem IMEI Monitor, Lapas Kerobokan juga melakukan pembaruan pada sistem e-Trolling yang kini dilengkapi dengan pelaporan otomatis dan pemindaian lokasi secara real-time.
Petugas tidak perlu lagi mencatat lokasi secara manual karena sistem langsung mendeteksi dan melaporkan posisi mereka saat melakukan kontrol keliling. Pembaruan e-Trolling ini memberikan efisiensi yang signifikan dalam proses pengawasan.
Petugas dapat lebih fokus pada pengamatan lingkungan karena sistem secara otomatis mencatat waktu dan lokasi kontrol. Data yang dihasilkan juga lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan karena mengurangi kemungkinan kesalahan input manual.
Penerapan sistem “Kerobokan IMEI Monitor” dan pembaruan sistem e-Trolling di Lapas Kelas IIA Kerobokan adalah bukti nyata bagaimana inovasi digital dapat membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan keamanan.
Dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran petugas, komitmen ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam mencegah penyalahgunaan teknologi, tetapi juga memperkuat integritas dan transparansi pengawasan.
Kalapas Kerobokan Kristyo Nugroho menegaskan, langkah ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan secara preventif dan terstruktur.
Pihaknya melalui sistem ini, dapat melihat beberapa manfaat yang sangat signifikan, yaitu petugas dapat merespons lebih cepat dalam mendeteksi perangkat yang tidak terdaftar.
“Sstem ini membantu kami meminimalisir risiko terhadap potensi penyelundupan ponsel ke dalam Lapas”, tutup Kalapas Kristyo Nugroho. ***