Arak Ogoh-ogoh, 93 Warga Tabanan Keracunan Nasi Bungkus

21 Maret 2015, 11:41 WIB
Warga Keracunan Nasi Bungkus @2015

TABANAN – Kegembiraan puluhan anggota Ska Teruna Teruni (STT) Putra Segara, Banjar Pasut, Desa Tibubiu, Kerambitan, Tabanan, saat mengarak ogoh-ogoh pada malam pengrupukan, Jum’at (20/3) malam, berubah menjadi duka.

Usai menyantap nasi bungkus, mereka mengalami muntah-muntah dan kepala pusing sehingga harus ilarikan ke Rumah Sakit (RS) Tabanan. Beruntung, berkat tindakan cepat dokter an perawat di Rumah Sakit Tabanan, mereka akhirnya tertolong dan langsung diperbolehkan pulang, Sabtu (21/3/2015) pagi menjelang Nyepi.

Ketut Arsana Yasa, tokoh masyrakat Banjar Pasut mengungkapkan, anggota STT Putra segara awalnya mengarak ogoh-ogoh keliling jalan banjar. Baru setengah perjalan saat tiba di depan banjar Pasut sekitar jam 19.12 Wita ogoh-ogoh yang diarak patah sehingga harus diperbaiki.

Saat dilakukan perbaikan tersebut, datang sumbangan 150 nasi bungkus dari warga. Karena merasa lapar, sejumlah anggota STT Putra Segara dan warga lainnya langsung memakan nasi bungkus bersama-sama di balai banjar.

“Sisa nasi kembali dibagikan seusai  mengarak ogoh-ogoh. “Banyak warga yang makan nasi bungkus. Saya kebetulan tidak ikut makan,” katanya.

Sekira pukul 23.30 Wita, di antara anggota STT Putra Segara dan warga yang makan nasi bungkus ada yang muntah dan mengeluh pusing. Keluhan yang sama juga dirasakan warga lainnya yang sebelumnya sama-sama makan nasi bungkus.

“Ada 93 warga yang mengalami keracunan nasi bungkus. Saya bersama beberapa warga langsung yang membawanya ke RSU Tabanan dan RS lain yang ada di Tabanan,” jelas Arsana Yasa yang juga Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan ini.

“Kami bersyukur, karena setelah ditangani oleh dokter,  pagi sekitar jam 04.00 warga sudah boleh pulang,” tambahnya. Direktur RSU Tabanan dr. Nyoman Susila, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya merawat 89 warga Banjar Pasut yang mengalami keracunan yang diduga kuat akibat mengkonsumsi nasi bungkus.

“Benar,  89 warga Pasut  datang ke UGD RSU Tabanan sekitar jam 24.00 dan langsung mendapat penanganan dari tim medis yang berjaga. Sekitar jam 04.00 pasien sudah dalam kondisi membaik dan diperbolehkan pulang,” katanya.

Terkait hal itu, Susila menyampaikan rasa terimakasih atas kesigapan, dedikasi dan loyalitas semua teman: sopir, satpam, cs, farmasi, gizi, perawat, dokter, manajemen dll, sehingga 89 korban keracunan makanan dapat diatasi dengan baik tanpa ada yang harus ngamar di rumah sakit. “Berkat kesigapan mereka, pasien bisa langsung ditangani dengan baik,” imbuhnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini