![]() |
General Manager (GM) Pelindo III Benoa Ardhy Wahyu Basuki |
DENPASAR – Setelah resmi menjabat General Manager (GM) Pelindo III Benoa Ardhy Wahyu Basuki menegaskan dirinya siap untuk mengemban tugas baru dalam membawa Bali sebagai etalase Indonesia khususnya dalam bidang pariwisata sehingga makin dikenal mancanegara.
Hal itu disampaikan Ardhy saat memberikan sambutan pengantar pada pisah kenal dengan jajaran Stakeholder Pelindo dan berbagai kalangan masyarakat lainnya di Hotel Grand Bali Beach Sanur, Kamis (19/1/2017) malam.
Dihadapan tamu undangan, Ardhy memperkenalkan diri didampingi sang istri, perjalanan karirnya sebelum akhirnya ditunjuk pihak Direksi Pelindo menggantikan Capt Ali Sodikin yang mendapat tugas baru di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap Jawa Tengah.
Layaknya sebagai orang baru, Ardhy merasa perlu mengenalkan diri kepada semua stakeholder di lingkungan Pelindo dengan bertemu bukan di kantornya melainkan di luar Pelindo. “Kami sebagai orang baru harus datang perkenalkan diri di luar rumah kami di pelabuhan, sehingga kami undang bapak ibu semua di sini,” dalih pria berusia 39 tahun itu.
Bapak dua putri ini mengisahkan perjalanan karir terakhir di Pelabuhan Maumere Nusa Tenggara Timur yang diistilahkan sebagai halaman belakang pulau di Indonesia. Setelah mengabdi di Maumere Flores, Ardhy mendapat tugas baru di Pelindo III Benoa, Bali yang merupakan etalase sampul depan Indonesia.
“Kami biasanya di halaman belakang, sekarang bertugas di halaman depan, dengan orang-orang baru, untuk itu mohon bimbingan dan dukungan, agar bisa mewujudkan Pelabuhan Benoa meraih apa yang dicita-citakan bersama,” sambungnya.
Ia menambahkan, setelah pejabat sebelumnya Ali Sodikin membangun dan mengembangkan Pelindo maka masa kepemimpinnya sekarang dan dimasa mendatang, akan melanjutkan apa yang telah dirintis sebelumnya. “Selama tiga tahun dua minggu beliau (Ali Sadikin), memberikan banyak hal yang dapat kami lanjutkan tanpa mengurangi, kami akan meneruskan apa yang dilakukan beliau, saya penurusnya,” tegasnya lagi.
Untuk itu, pihaknya akan terus meningkatkan fungsi koordinasi dan komunikasi dengan melaporkan kepada direski setiap capaian dan apa apa yang telah dikerjakan. Meskipun baru menjabat di Bali, namun juah hari sebelum bertugas di Pulau Dewata telah membaca mempelajari bagaimana Pelindo dan masalah-masalah terkait lainnya di Bali.
Dalam kesempatan sama, Ali Sadikin mengaku bersedih harus berpisah dengan jajaran Pelindo dan mitra kerja serta stakeholder lainnya yang dianggap sudah seperti saudara sendiri. “Saya sedih, selama 3 tahun 2 minggu, telah mendapatkan jalan baik dan mendapat support dari teman-teman mitra keja, terima kasih Direski Pelindo yang telah memberikan kepercayaan selama ini,” imbuhnya.
Meski mengaku sedih meninggalkan Pulau Bali namun Ali tidak mau mengatakan salam perpisahan dengan Bali. Pasalnya, dia menganggap semua stakehloder dan jajaran Pelindo sebagai saudara sendiri dengan dukungan dalam tugas selama ini.
Ke depan, dia berharap silaturhami dan komunikasi tetap terjalin dengan baik antara stakeholder, kejaksaan dan instansi lainnya sehingga institusinya bisa bekerja meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Tak lupa, Ali menyampaikan permohonan maaf beserta istri jika selama bertugas di Bali ada hal-hal yang tidak berkenan.
Acara pisah kenal berlangsung akrab dan hangat dihadiri para pejabat BUMN, pemerintahan, pengusaha tokoh masyarakat lainnya. (rhm)