Arus Mudik Lebaran Jadi Berkah Tahunan Bagi Warga Gilimanuk

5 Juli 2016, 14:41 WIB

Kabarnusa.com-Setiap tahunnya arus mudik dan arus balik Lebaran selalu ditungu-tunggu oleh warga Gilimanuk, Jembrana sebab itu menjadi berkah atau rejeki bagi mereka khususnya .

Mengingat momen satu tahunan ini mereka manfaatkan mengais rejeki dengan berbagai kegiatan, seperti berjualan, jasa ojek, pemulung, jasa WC umum termasuk jasa pijet.

Seperti dalam pelaksanaan arus mudik tahun ini, sebulan sebelum lebaran warga Gilimanuk sudah mulai mengkapling-kapling lahan kosong di sepanjang jalur mudik di wilayah Gilimanuk.

Mulai depan jembatan timbang hingga mendekati pelabuhan untuk dibagun lapak berjualan sederhana.

Bukan hanya itu, gang-gang kecil yang dijasikan jalur arternatif mengurangi kemacetan juga dipenuhi lapak warga untuk berjualan.

Mereka sebagian besar berjualan makanan dan minuman termasuk kopi. Bahkan ada pula yang berjualan bensin eceran.

“Sebenarnya pekerjaan saya bukan pedagang. Sehari-hari saya sebagai buruh serabutan. Tapi jika ada arus mudik lebaran saya selalu berjualan,” ujar Kartini,  seorang warga Gilimanuk baru-baru ini.

Sudah sekitar 7 kali lebaran berjualan dengan memanfaatkan kemacetan arus mudik yang pasti terjadi setiap tahunnya.

“Kalau modal jualan saya pinjam dulu di toko. Nanti kalau sudah laku terjual baru kami setor,” imbuhnya yang mengaku bisa mengantongi keuntungan bersih per harinya antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.

Warga lainnya yang tidak kebagian tempat berjualan atau yang rumahnya jauh dari jalan lintasan arus mudik, memanfaatkan momen arus mudik tersebut sebagai pemulung.

Rata-rata seorang pemulung penghasilan bersihnya per hari mencapai Rp 50 ribu.

“Kalau sudah mulai arus mudik lebaran saya lebih suka memulung karena tidak mengeluarkan modal, hanya perlu ketekunan,” ujar Rudianto, pemulung asal Gilimanuk.

Jika ada antrean arus mudik yang panjang dia bisa mengumpulkan banyak rejeki dengan memanfaatkan plastik pembungkus makanan atau motol plastik air mindral yang dibuang oleh pemudik.

Banyak pula warga Gilimanuk yang memanfaatkan momen arus mudik tersebut dengan mengemis. Bahkan pengemis dari daerah lain juga banyak berkeliaran di wilayah Gilimanuk.

Disisi lain tukang ojek juga menjamur pada saat arus mudik ini. Jasa mereka sering dipakai oleh pemudik yang menumpang anggotan umum.

Dari pada berlama-lama mengantre pemudik yang menumpang anggutan ini rela mengeluarkan kocek lebih untuk bayar ojek agar cepat sampai di pelabuhan Gilimanuk.(dar)

Berita Lainnya

Terkini