![]() |
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Bali menggelar cek fakta debat kandidat Pilwalkot Denpasar 2020/Kabarnusa |
Denpasar – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Bali menggelar
cek fakta debat kandidat Pilwalkot Denpasar 2020 guna memberikan literasi
informasi sesuai fakta yang benar kepada masyarakat.
Pada debat kandidat yang disiarkan langsung dan live streaming oleh televisi
lokal di Bali itu, tampil Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor
urut 1 I Gusti Ngurah Agung Jaya Negara dan I Kadek Agus Jaya Wibawa (Jaya
Wibawa) serta pasangan nomor urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra dan I Made
Bagus Kertha Negara (AMERTA).
Cek Fakta diikuti belasan jurnalis dan fact checker dari anggota AMSI Bali,
dipandu Trainer Cek Fakta yang juga Ketua AMSI Bali I Nengah Muliarta
bertempat di Kantor Bisnis Indonesia Perwakilan Bali, Jalan Sudirman,
Denpasar, Sabtu (28/11/2020) malam.
Dalam debat yang dilakukan beberapa sesi itu, semua pengecek fakta terbagi
dalam klaster-klaster yang menyimak, mencermati setiap data-data yang
disampaikan oleh para kandidat yang akan bertarung pada 9 Desember 2020.
Fokus pemeriksaan dilakukan terhadap klaim data-data terkait berbagai sektor
seperti ekonomi, pendidikan, hukum, UMKM hingga kasus Covid-19.
“Kami menguji data-data yang disampaikan kandidat saat debat dengan fakta dan
berbagai sumber data, sehingga publik bisa mendapatkan informasi yang benar,”
terang Koordinator Cek Fakta Debat Kandidat Pilwalkot Denpasar, Rohmat.
Masing-masing klaster melakukan pengecekan data-data klaim kandidat berdasar
skala prioritas mana yang perlu diverifikasi dengan berbagai sumber yang
dimiliki. Pengecekan dilakukan dibatasi untuk data-data klaim kandidat dan
bukan sesuatu hal yang akan dilakukan atau janji-janji kandidat.
Rohmat menambahkan, prosedur ketat dan mekanisme verifikasi dilakukan terhadap
data-data yang dikumpulkan para pemeriksa fakta termasuk dengan narasumber
yang expert hingga ke meja editor sebelum nantinya dipublikasikan.
Ada beberapa data yang dikerjakan secara kolaborasi antara media, ada juga
yang bisa dikerjakan masing-masing pemeriksa fakta sendiri.
Ditegaskannya, upaya cek fakta debat kandidat ini, bagian dari kontribusi AMSI
dalam literasi informasi ke masyarakat termasuk menangkal kabar atau informasi
hoax.
Sebab, biasanya, informasi hoax banyak bertebaran di media sosial menjelang
pesta demokrasi lima tahunan seperti Pilkada.
“Kami ingin upaya ini juga bisa memperkuat sistem demokrasi dan literasi
informasi ke masyarakat terhadap para calon pemimpin daerah,” kata Pemimpin
Redaksi Kabarnusa.com ini.
Ditambahkan, mereka yang melakukan pengecekan fakta, sebelumnya mengikuti
Pelatihan atau Training Cek Fakta pada 6-8 November 2020 secara virtual.
Hajatan Pemilu atau Pilkada hendaknya bisa semakin mencerdaskan masyarakat dan
memperkuat demokratisiasi namun harus diakui, masih ada kelemahan masyarakat
Indonesia rendahnya literasi kepemiluan.
Rendahnya partisipasi publik dalam pemilu, juga menjadi tanggungjawab media
untuk turut mendorong edukasi atau literasi informasi, salah satunya melalui
program cek fakta yang mendapat dukungan dari Google News Initiative ini.
(rhm).