Audiensi FKMHII dengan DPR RI, Bahas PP KEN dan Serahkan Rekomendasi Kebijakan

1 Desember 2025, 21:21 WIB

Jakarta — Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional Indonesia (FKMHII) menggelar audiensi resmi dengan DPR RI Komisi XII untuk membahas Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Ekonomi Nasional (PP KEN) serta menyampaikan rekomendasi kebijakan hasil kajian nasional mahasiswa HI dari berbagai universitas (1/12).

Audiensi ini menjadi momentum penting bagi FKMHII sebagai representasi akademisi muda yang aktif mengawal isu-isu strategis nasional. Dalam pertemuan tersebut, delegasi FKMHII memaparkan analisis kritis mengenai implementasi PP KEN, terutama terkait dampaknya terhadap sektor Energi Terbarukan, Peraturan Kebijakan Energi Nasional, dan daya saing diplomasi lingkungan Indonesia di tingkat global.

Sekretaris Wilayah FKMHII Korwil II menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam proses perumusan dan evaluasi kebijakan publik tidak hanya relevan, tetapi juga menjadi kebutuhan dalam memperkuat kualitas demokrasi dan governance nasional.

“FKMHII hadir untuk memastikan bahwa kebijakan strategis negara, termasuk PP KEN, berjalan selaras dengan kepentingan jangka panjang bangsa serta memperhatikan perspektif generasi muda yang akan menjadi aktor utama pembangunan,” ujarnya dalam audiensi.

Dalam kesempatan itu, FKMHII menyerahkan Policy Recommendation Document kepada pimpinan Komisi XII DPR RI. Dokumen tersebut berisi analisis mendalam serta alternatif kebijakan yang dapat menjadi rujukan dalam penguatan kebijakan Energi dalam PP KEN, mulai dari transparansi masyarakat, pemerataan akses energi terbarukan, peningkatan kapasitas SDM, hingga positioning Indonesia dalam arsitektur lingkungan global.

Pihak Komisi XII DPR RI menyambut baik masukan FKMHII dan menegaskan komitmen untuk melibatkan kelompok strategis seperti mahasiswa dalam proses pengawasan dan evaluasi kebijakan nasional.

Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi berkelanjutan antara DPR RI dan FKMHII dalam mendorong kebijakan yang inklusif, responsif, dan adaptif terhadap dinamika global.***

Berita Lainnya

Terkini