Balap Jukung Tradisional Jaga Kearifan Lokal Bali

9 Agustus 2014, 06:17 WIB

KabarNusa.com – Dalam upaya menjaga kearifan lokal nelayan di Bali digelar sebuah lomba jukung tradisional yang diikuti 70 peserta di digelar Jumat (8/8) di muara Perancak Kabupaten Jembrana.

Ajang itu untuk memeriahkan HUT Kota Negara yang ke-119. Kegiatan yang digelar secara rutin tiap tahunnya ini juga dilaksanakan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke- 69.

Mereka sebagian besar nelayan tradisional dari beberapa desa pesisir di kecamatan Negara, Mendoyo dan Jembrana, diantaranya dari Desa Air Kuning,Yeh Kuning, Perancak, Delod Berawah dan Pengambengan.

Persyaratan lomba, wajib memakai jukung tradisional yang dikayuh dua orang dan dilarang keras menggunakan mesin penggerak.

Sekda Jembrana I Gede Gunadnya bertempat di pantai Muara Perancak, Jumat 8 Agustus 2014 pagi.

Dalam mengikuti lomba, peserta menempuh jarak lima kilometer yang tempat finishnya berlokasi di bawah jembatan sungai Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana.

Dalam lomba balap jukung yang mendapat aplos dari penonton tersebut, berhasil sebagai juara adalah jukung yang dikayuh oleh Masri dan Hadi asal Desa Air Kuning dengan cacatan waktu yang ditempuh selama 40 menit.

Sekda Jembrana I Gede Gunadnya, mengatakan, lomba jukung tradisional ini memang sengaja digelar untuk merangkul warga jembrana yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan.

“Melalui lomba ini Gunadnya juga berharap kearifan lokal yang ada di Jembrana tetap terjaga sekaligus memiliki fungsi menghibur masyrakat,” katanya.

Dalam HUT Kota pihaknya merangkul seluruh komponen masyrakat berbagi kebahagiaan dan berpartisipasi merlalui serangkaian lomba-lomba.

Tidak hanya olahraga yang sifatnya modern tapi juga yang tradisional serta memiliki kandungan budaya didalamnya seperti mekepung dan lomba jukungtradisional ini,” imbuhnya. (dar)

Berita Lainnya

Terkini