Bali Dukung Kendaraan Listrik Rancangan Toyota dan Kampus di Indonesia

24 April 2019, 00:30 WIB
cok%2Bace%2B3
Wagub Bali Cok Ace mengapresiasi rancangan kendaraan listrik karya Toyota dan sejumlah kampus di Indonesia

Denpasar – Kendaraan listrik hasil rancangan Universitas Udayana yang bekerjasama dengan ITB, ITS, UGM,UI, UNS dan Toyota Indonesia mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Bali.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengapresiasi hal itu, menanggapi hasil laporan akhir fase 2 Riset Komprehensif Electrified Vehicle di Kampus UNUD Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Selasa (23/4/2019).

Hasil penelitian mobil listrik yang dikerjakan para akademisi sangat penting artinya dalam membantu pemerintah mewujudkan industri otomotif nasional sebagai salah satu sektor andalan dalam peta jalan making Indonesia 4.0.

“Saat ini Pemprov Bali bersama akademisi sedang menyusun Peraturan Daerah tentang penggunaan mobil dan motor listrik,” ujar Cok Ace.

Regulasi tersebut nantinya diharapkan dapat mendorong penggunaan kendaraan listrik di jalan raya guna mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil sehingga polusi udara dapat dikurangi.

Penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan adalah hal mendesak untuk dilaksanakan mengingat alam merupakan aset terpenting bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata.

Mencermati hal tersebut, Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali diarahkan pada upaya untuk mewujudkan 3 dimensi utama pembangunan Bali yakni alam, krama dan budaya Bali.

“Pengoperasian kendaraan berbahan bakar listrik menjadi salah satu prioritas guna melindungi alam dan warisan budaya Bali, termasuk tempat-tempat suci dan bersejarah,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah perlu menyusun peta jalan pengembangan kendaraan elektrifikasi dan membentuk gugus tugas, untuk menetapkan target sekaligus rencana aksi guna menyelesaikan beragam tantangan terutama dari insentif fiskal dan non fiskal.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi penyusunan isi Ranperda, terutama dapat memberikan gagasan operasional untuk dapat menerapkan teknologi secara berdaya guna.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan, tahun 2030 pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pusat produksi mobil bertenaga Internal Combustion Engine (ICE) maupun listrik untuk pasar domestik sampai ekspor.

Lima tahun sebelum mencapai target besar tersebut, Kementerian Perindustrian menginginkan 20% dari total produksi kendaraan baru di Indonesia sudah berteknologi electrified. Dengan demikian, komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dapat segera terwujud. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini