Denpasar -Penjabat (Pj.) Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya berharap
melalui Event Bali Jagadhita Tahun 2024 dapat memperluas pasar baik di dalam maupun diluar negeri dan tentunya UMKM Bali dapat naik kelas.
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota tentunya membutuhkan peran dan kontribusi nyata dari instansi vertikal dalam memajukan pembangunan Bali
Karenanya, acara Bali Jagadhita 2024 yang diinisiasi dan difasilitasi Bank Indonesia tentunya memberikan vibrasi positif bagi Bali dalam memajukan ekonomi Bali khususnya bidang UMKM.
Mahendra Jaya saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Bali Jagadhita 2024 bertempat di The Meru Hotel, Sanur pada Senin 10 Juni 2024 .
“Menarik makna “Jagadhita” yaitu memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakat
Pihaknya berharap melalui Event Bali Jagadhita Tahun 2024 ini UMKM Bali dapat memperluas pasar baik di dalam maupun diluar negeri dan tentunya UMKM Bali dapat naik kelas.
Mahendra Jaya mengungkapkan sebagaimana diketahui, Provinsi Bali adalah satu dari 38 Provinsi di Indonesia, wilayahnya tidak terlalu besar dibandingkan provinsi lainnya.
Pada triwulan I tahun 2024, perekonomian Bali mengalami pertumbuhan secara year on year sebesar 5,98% lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,86%, dengan pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2023 sebesar 5,71%.
Pertumbuhan Ekonomi Bali pada tahun 2023 tersebut sudah lebih baik dari pada tahun 2019 sebelum Pandemi COVID-19 yang sebesar 5,6%.
Menguatnya perekonomian Bali tentu tidak lepas dari kinerja investasi, bangkitnya industri pariwisata Bali, paralel dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.
Pemerintah Provinsi Bali menyadari, saat sekarang ini industri pariwisata telah menjadi industri global, sangat kompetitif karenanya Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali, perlu untuk terus meningkatkan layanan.
Termasuk layanan informasi, menjaga ketersediaan pangan, menjamin keamanan dan kenyamanan, melalui penataan dan perbaikan infrastruktur sekaligus menjaga agar Bali sebagai destinasi wisata dengan kekuatan budaya tetap lestari.
Namun, disampaikan Mahendra Jaya, bahwa Bali juga menyadari untuk mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi di Bali dibutuhkan dukungan investasi yang besar dan kuat dari berbagai sektor.
Namun, tentunya tidak ingin akibat pembangunan yang tidak tertata dengan baik Bali yang kita kenal dengan keindahan alam dan keunikan budayanya, kedepan tidak ada lagi sawah dan sawah terasering akibat masifnya alih fungsi lahan untuk villa, hotel, restoran, dan sebagainya.
“Kita tidak ingin generasi yang akan datang mengetahui keindahan dan keunikan budaya Bali hanya dari video dan gambar-gambar,” tandasnya
Dia mengajak membangun dan tetap menjaga kelestarian Bali, memang ada beberapa peluang investasi yang akan kita buka di Bali seperti Pusat Kebudayaan Bali, Bali Urban Rail dan Turyapada Tower(Desa Pegayaman, Buleleng), untuk mengatasi blank spot yang ada di Kabupaten Buleleng dan sekitarnya.
Diharapkan, kegiatan Bali Jagadhita ke 5 ini meningkatkan animo para investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Bali sehingga percepatan pertumbuhan perekonomian Bali tercapai sesuai harapan dan tepat sasaran.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyampaikan bahwa Bali belajar banyak dari pandemi Covid-19, dimana sebelumnya Bali hanya mengandalkan pariwisata dan ketika pariwisata tidak bergerak maka ekonomi Bali juga tidak ada pergerakan.
Untuk itu, saat ini Bali sedang gencar untuk menambah sektor pertumbuhan ekonomi pada bidang lainnya, seperti UMKM, pertanian dan perikanan.
Dengan adanya semangat tersebut maka Bank Indonesia sangat mendukung langkah Bali untuk berbenah, sehingga Bali Jagadhita yang telah hadir untuk kelima kalinya sudah memberikan banyak manfaat bali Bali.
“Dimana Bali Jagadhita ke V kali ini kita fokuskan kepada Perdagangan, Pariwisata dan Investasi, tiga poin ini akan kami support sehingga perekonomian Bali tidak hanya bertumpu pada pariwisata dan tentunya perekonomian Bali menjadi lebih merata di seluruh daerah,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama Desa Wisata antara ASITA dengan Desa Taro, Penglipuran dan Pemuteran. Disaksikan oleh para undangan antara lain Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Forum Komunikasi Daerah Provinsi Bali serta undangan lainnya.
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Pimpinan Bank Indonesia yang telah menginisiasi dan memfasilitasi pelaksanaan Event Bali Jagadhita Tahun 2024, yang sudah memasuki tahun ke-5. ***