Bali Peduli Lansia: Koster ‘Kawal’ Kesejahteraan Manula hingga Akhir Hayat

Gubernur Koster memberikan pelayanan dan perhatian kepada seluruh masyarakat Bali, termasuk mereka yang akan memasuki usia senja.

19 Februari 2025, 09:57 WIB

Denpasar – Gubernur Bali, I Wayan Koster, menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat Bali di masa depan, khususnya bagi mereka yang akan memasuki usia lanjut.

Ia berencana menyiapkan sistem pengelolaan yang akan menangani kebutuhan para lansia di Bali.

Pemikiran ini didasari oleh pemahaman Koster bahwa angka harapan hidup masyarakat Bali saat ini mencapai 75,01 tahun dan terus meningkat. Dengan bertambahnya usia harapan hidup, jumlah lansia di Bali juga akan semakin banyak.

Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik untuk memastikan kesejahteraan para lansia di masa depan.

Umur harapan hidup di Bali sampai 75 tahun. Sudah naik sekarang. Kalau makin meningkat, lama kelamaan ke depan kita akan ngurusin banyak manula.

“Kita harus menyiapkan manajemen yang baik untuk ngurusin lansia-lansia ke depan,” kata Gubernur Koster di Denpasar belum lama ini.

Konsep teknis dari manajemen yang akan disiapkan ini masih dalam tahap perencanaan. Namun, inisiatif ini menunjukkan komitmen Gubernur Koster dalam memberikan pelayanan dan perhatian kepada seluruh masyarakat Bali, termasuk mereka yang akan memasuki usia senja.

indikator pertumbuhan ekonomi makro BALI

Gubernur Bali, Wayan Koster, memberikan penjelasan mengenai indikator pertumbuhan ekonomi makro Bali kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar masyarakat Bali mengetahui kondisi ekonomi daerah mereka yang sebenarnya.

Pertumbuhan ekonomi Bali melampaui pertumbuhan nasional
“Pertumbuhan ekonomi Bali saat ini mencapai 5,48 persen.

Data ini merupakan data terbaru tahun 2024, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,03 persen.

“Puji syukur, Bali telah pulih dari dampak pandemi COVID-19,” kata Koster.

Peningkatan PDRB per kapita
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di Bali mencapai Rp 67,32 juta per tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi COVID-19, yaitu Rp 57,76 juta. Saat ini, PDRB per kapita di Bali telah meningkat sebesar Rp 10 juta dan juga lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Tingkat kemiskinan terendah di Indonesia
Tingkat kemiskinan di Bali berada pada angka 3,8 persen.

” Artinya, masih ada masyarakat yang hidup dalam kemiskinan di Bali. Namun, persentase 3,8 persen ini merupakan yang terendah di Indonesia, karena tingkat kemiskinan nasional mencapai 8,57 persen,” jelas Koster.

Dengan penjelasan ini, diharapkan masyarakat Bali dapat memahami kondisi ekonomi daerahnya dan bersama-sama berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. ***

Berita Lainnya

Terkini