Hadapi Tsunami Nelayan Tabanan Amankan Perahu dan Bubu

2 April 2014, 21:22 WIB
Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HSNI Tabanan Ketut Arsana Yasa (Foto:KabarNisa)

KabarNusa.com, Denpasar – Nelayan di
Kabupaten Tabanan persisnya di pesisir selatan Bali pada Kamis 3 April
2014 besok akan bersiaga di pinggir pantai tidak melakukan aktivitas di
laut menyusul ancaman potensi Tsunami yang menerjang Bali.

Meski tsunami Cile berdampak tidak terlalu besar di Bali namun nelayan pesisir selatan tetap bersiaga.

“Saya
sudah kontak seluruh kelompok nelayan agar siaga, akan adanya dampak
Tsunami Cile yang diperkirakan sampai ke perairan selatan Bali,” kata
Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan
Ketut Arsana Yasa nya kepada wartawan Rabu (2/4/2014).

Untuk itu,
kelompok nelayan agar memberitahukan ke semua anggotanya agar sementara
waktu siaga di pinggir pantai sembari melihat kondisi di lapangan.

Dikatakannya,
jika, kondisi memungkinkan artinya dampak Tsunami tidak terlalu
membahayakan maka nelayan diminta tetap melakukan aktivitas di laut.

Sebaliknya, kata dia, jika kondisinya membahayakan mereka diminta mengamankan kapal atau perahu mereka di daratan.

Diketahui,
kelompok nelayan di Tabanan tersebar di Kecamatan Selemadeg Barat,
Selemadeg, Selemadeg Timur, Kerambitan, Tabanan hingga Kediri, diminta
mengamankan alat tangkap ikan mereka.

“Saya juga sudah meminta
nelayan agar mengurangi aktivitas di laut, semua alat tangkap ikan
lobster dan bubu agar diamankan di daratan,” kata pria yang disapa Sadam
itu.

Kecuali, alat tangkap yang sudah terlanjur disebar di
tengah laut sekira 1 sampai 2 mil dari bibir pantai, tidak ada pilihan
lain kecuali dibiarkan saja.

Diketahui, saat ini nelayan di
Kabupaten Tabanan tengah menikmati panen udang lobster apalagi, saat ini
harganya mencapai puncaknya tembus sebesar Rp450 ribu perkilogramnya.

Ditegaskan
Sadam, besok pagi seluruh nelayan akan bersiaga di pesisir pantai
selatan di wilayah Tabanan, untuk terus memantau situasi.

“Kalau
ketinggian gelombang 0,5 sampai 1 meter masih biasa, yang kami
khawatirkan jika dampak tsunami melebihi dari yang diprediksi bisa
sampai 3 meter, makanya kami tetap siaga,” imbuhnya. (rma)

Berita Lainnya

Terkini