Bali Uji Coba Sirine Tanda Bahaya Tsunami

12 September 2014, 06:12 WIB

KabarNusa.com
Mengantisipasi ancaman bencana Tsunami Kabupaten Badung, Bali mulai
mengujicobakan sistem peringatan dini bahaya tsunami dengan alat sirine pada tanggal 26
setiap bulannya.

Karenanya, Warga diharapkan waspada dan tidak kawatir jika mendengar adanya bunyi sirine.

sistem
peringatan dini atau Early Warning System itu sebagai uji coba tanggap
bencana tsunami ditemapatkan di kawasan pantai Kabupaten Badung.

“setiap
tanggal 26,tiap bulannya merupakan waktu berkala uji coba sirine yang
dibunyikan terkait kesiapsiagaan bencana tsunami,” jelas Kepala BPBD
Kabupaten Badung, Nyoman Wijaya Kamis 11 September 2014.

 .

Dibunyikannya  sirine tanda tsunami setiap tanggal 26 dilakukan khusus dari Pusdalops Propinsi Bali.

Wijaya mengaku tidak ada kekhususan bunyi sirine sebagai pembeda uji dengan bunyi tsunami sebenarnya.

“Untuk sementara memang belum ada pembeda, tapi ke depan itu bisa dimasukan usulan,” jelas Wijaya.

Dibunyikannya
sirine setiap tanggal 26 pada jam 10 pagi oleh BPBD Propinsi, karena
mengambil historis waktu yang sama saat kejadian tsunami di aceh yaitu
tanggal 26 jam 10 tahun 2004.

Spesifik bunyi sirinenya bila uji
coba adalah volume suaranya yang diperkecil dari suara semula, dan ada
nada setelah bunyi sirine, yang menerangkan sebagai ujicoba.

Untuk
bahasanya disediakan dalam dua versi, yaitu Inggris dan Indonesia.
Durasi bunyinya cuman 1 menit,” terang Kabid Pencegahan dan
Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Badung, Wayan Netra

Sirine tanda
tsunami berbunyi pas kejadian tsunami, volumenya lebih keras yang
mencapai radius 6 Km, yang menyebar ke kiri 3 km dan ke kanan 3 km.

“Dan
tersebar dibeberapa titik kawasan pantai, sehingga jika sirine berbunyi
di Tanjung Benoa, maka akan cukup keras di dengar sampai ke Tuban,”
tutupnya. (kto)

Berita Lainnya

Terkini