BALINOMICS, Dorong Transformasi Ekonomi Daerah dengan Suku Bunga Rendah dan Pariwisata Berkualitas

BALINOMICS menjadi fondasi percepatan transformasi ekonomi daerah, selaras dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2025

18 Oktober 2025, 04:56 WIB

Denpasar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menggelar acara diseminasi perkembangan ekonomi dan kebijakan terkini bertajuk BALINOMICS pada Selasa (17/10/2025).

Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan kegiatan ini bertujuan menjadi fondasi percepatan transformasi ekonomi daerah, selaras dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2025 untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, inflasi rendah (sasaran 2,5 \pm 1\%), dan stabilitas nilai tukar Rupiah.

Meskipun prospek perekonomian global melambat akibat penerapan tarif resiprokal AS dan tingginya ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2025 tercatat solid di angka 5,95%, melampaui pertumbuhan nasional.

Kinerja ini didominasi oleh pemulihan sektor pariwisata yang berdampak positif pada sejumlah lapangan usaha, termasuk akomodasi, konstruksi, perdagangan, serta transportasi.

Dalam rangka merespons penguatan daya beli dan mendorong pertumbuhan, BI telah menurunkan BI Rate hingga September 2025 menjadi 4,75%, melanjutkan kebijakan sejak 2024.

Erwin memaparkan empat strategi utama untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik Bali.

Strategi tersebut meliputi: (1) akselerasi investasi melalui proyek strategis dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai mesin pertumbuhan baru, (2) pengembangan pariwisata berkualitas (Quality Tourism) mengingat sumbangan devisa pariwisata Bali mencapai 64,29% devisa nasional, (3) peningkatan produktivitas sektor pertanian, dan (4) akselerasi digitalisasi pembayaran yang efisien dan inklusif.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Bali, Butet Linda, mengungkapkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Bali tetap solid di tengah tantangan global, dengan realisasi investasi telah mencapai 52,60% dari target.

Keberhasilan KEK Sanur dan KEK Kura-Kura menjadi realisasi investasi terbaik nasional 2024 menunjukkan investasi berbasis kawasan dan infrastruktur strategis sebagai penggerak utama ekonomi Bali ke depan.

Butet menambahkan, untuk memperkuat Quality Tourism, BI Bali telah mengambil langkah konkret seperti manajemen kunjungan di Destinasi Tujuan Wisata (DTW) melalui sistem tiket dan digitalisasi batas kunjungan harian berbasis carrying capacity, serta mendorong investasi tersier baru ke wilayah non-Sarbagia.

Dengan dukungan ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2025 akan tumbuh kuat di atas titik tengah kisaran 5,0\%-5,8\% (yoy).

Terkait strategi digitalisasi sistem pembayaran, Ekonom Ahli Yusuf Wicaksono dan Kepala Tim Implementasi Kebijakan SP & PUR Nindy memaparkan empat area fokus akselerasi, yakni digitalisasi bantuan sosial, transportasi, transaksi pemerintah daerah, dan ekosistem pariwisata.

Perkembangan transaksi QRIS di Bali per Agustus 2025 telah mencapai 1,1 juta, tumbuh 4,7% (yoy), dengan jumlah merchant mencapai 1 juta atau tumbuh 16,2% (yoy).

Nindy juga mencatat peningkatan penggunaan QRIS Cross Border, menunjukkan kesadaran wisatawan akan penggunaan QRIS.

Melalui sinergi kebijakan pusat dan daerah, kombinasi investasi produktif, pariwisata berkualitas, peningkatan pertanian, dan percepatan digitalisasi ekonomi daerah ini diyakini BI akan menjadi fondasi utama bagi perekonomian Bali untuk tumbuh kuat, inklusif, dan berkelanjutan.***

Berita Lainnya

Terkini