Bangun Bangsa, Presiden Jokowi Harapkan Kontribusi KAGAMA

29 April 2016, 01:00 WIB

Kabarnusa.com – Presiden Joko Widodo berharap kontribusi dari Keluarga Alumni Universitas  Gadjah Mada (KAGAMA) untuk membangun bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan JOkowi saat menerima Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas  Gadjah Mada (KAGAMA) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/4/2016) 

Ketua Umum KAGAMA Ganjar Pranowo,  mengungkapkan, pertemuan membahas kontribusi para alumni perguruan tinggi untuk bangsa dan negara.

“Presiden Jokowi, berpesan kepada seluruh KAGAMA untuk melakukan reformasi total, salah satunya reformasi politik,” kata Ganjar dilansir dalam laman setkab.go.id.

KAGAMA diharapkan perannya, karena ada alumni FISIPOL (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) untuk menggeser jargon atau predikat politisi jadi negarawan yang ada selama ini.

“Agar musuh kita itu nanti jelas, bukan antara kelompok kita sendiri tetapi berorientasi pada negara lain yang sudah maju,” ucap Ganjar.

Selain itu, KAGAMA agar untuk membuat nation branding. Setelah bangsa ini kompak, bangsa ini mau ke mana, mau saingan apa, serta nasional bagaimana, provinsi bagaimana, kota seperti apa branding-nya.

“Kebetulan saya sebagai ketua umum KAGAMA juga sebagai kepala daerah, permintaan dari focusing terhadap potensi yang ada di daerah sehingga ini kita harapkan bisa nantinya menjadi sebuah warisan kekuatan dari ke-Indonesia-an kita,” jelas Ganjar.

Tugas lainnya, agar KAGAMA membuat atau ikut memikirkan strategi nasional jangka panjang dalam bidang ekonomi, politik sosial, budaya, dan hukum.

“Kira-kira kalau Indonesia ini 10 tahun lagi, 15 tahun lagi kaya apa,” ujarnya.

Pihaknya akan mencoba mendorong dan bekerja sama dengan ikatan alumni universitas lain, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk berkumpul dan tindak lanjuti agar program-program kebangsaan ini bisa segera dibereskan.

Dalam kesempatan itu, mencoba membantu untuk ikut me-watch sekaligus mencarikan way out dari beberapa persoalan yang ada, khususnya dalam deregulasi yang sudah sampai paket ke-11.

Ganjar akan meminta anggota KAGAMA di seluruh dunia untuk berperan mengawal bagaimana paket deregulasi bisa berjalan dan orientasi pada rakyatnya bisa berjalan.

Termasuk, infrastruktur yang tidak hanya Jawasentris, tetapi membantu seoptimal mungkin agar kemudian infrastruktur  berkembang.

Dengan begitu, gap antar daerah tidak terlalu tinggi, termasuk menyediakan SDM, KIS, KIP, dan pendidikan vokasi.

“KAGAMA juga akan membuat sekolah perguruan tinggi vokasi yang kita harapkan nanti bisa mengisi ruang-ruang kosong ini untuk bisa kita dorong,” jelas Ganjar. (ari).

Berita Lainnya

Terkini