![]() |
Plt. Bupati Asahan, H. Surya, BSc sedang mendengarkan penjelasan aplikasi Laut Nusantara yang disampaikan oleh Head Sustainability & Internal Communication XL Axiata, Andy Satrio Yuddho. |
Kisaran – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) melanjutkan kerjasama dalam mendukung pengamanan daerag perbatasan dengan membangun “Desa Maritim” di sejumlah lokasi yang terletak di perbatasan negara.
Program Desa Maritim setelah di Pulau Sebatik bulan lalu, berikutnya mulai diimplementasikan berada di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, yang berada persis di pesisir Selat Malaka, dan berseberangan langsung dengan negara tetangga.
Kerjasama ini mencakup menerapan sarana dan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Hadir dalam kegiatan ini, Head Sustainability & Internal Communication XL Axiata, Andy Satrio Yuddho, Head of Sales Sumut Outer-NAD, Oloan Monang Sinambela, Deputi Informasi Hukum dan Kerja Sama Bakamla RI, Laksamana Muda Bakamla Dade Ruskandar, S.H, M.H. dan Plt. Bupati Asahan, H. Surya, BSc beserta jajaran di Balai Desa Silo Baru, Asahan. Kamis (18/9).
Group Head XL Axiata West Region, Francky Rinaldo Pakpahan mengatakan, pengamanan di daerah-daerah perbatasan menyangkut berbagai aspek.
Selain menempatkan aparat keamanan dengan berbagai teknis pengamanan, juga perlu diperkuat ketahanan dari sisi warga masyarakat yang berdomisili di daerah perbatasan.
Salah satunya adalah dengan mengupayakan peningkatan kualitas hidup mereka. Kualitas hidup yang baik diharapkan akan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program pengamanan atas kedaulatan negara dan berbagai bentuk gangguan keamanan lainnya.
“Di ranah penguatan kualitas hidup inilah XL Axiata antusias ikut mendukung Program Desa Maritim,” tegas Francky.
Dukungan XL Axiata ini merupakan pelaksanaan dari perjanjian kerjasama antara XL Axiata dengan Bakamla yang ditandatangani oleh Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini dan Sekretaris Utama Bakamla RI, Laksamana Muda (Bakamla) Supriatno Irawan M.M.
Kepala Bakamla RI Laksamana Madya (Bakamla) Achmad Taufiqoerrochman S.E turut hadir dan menyaksikan penandatanganan di Jakarta (22/7) saat itu.
Lokasi implementasi Desa Maritim di Kabupaten Asahan ini persisnya berada di Desa Silo Baru, Kecamatan, Silau Laut. Menurut Francky, XL Axiata akan mengimplementasikan semua program sosial berbasis digital yang dimiliki di Program Desa Maritim.
Program-program tersebut telah diimplementasikan di berbagai daerah guna mendukung program pemerintah, terutama terkait dengan penguatan kapasitas masyarakat di desa-desa tertinggal, maupun guna meningkatkan produktivitas di era digital.
Selain itu juga program donasi kuota bagi sejumlah sekolah di wilayah Kabupaten Asahan. Lanjut dia, program-program tersebut adalah pemanfaatan sarana digital bagi kaum perempuan, termasuk untuk tujuan meningkatkan produktivitas bisnis kecil dan menengah.
Selain itu juga akan dikenalkan penggunaan aplikasi Laut Nusantara, untuk membantu masyarakat nelayan setempat dalam meningkatkan produktivitasnya. Lokasi Desa Maritim berada di pesisir pantai dengan penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan.
Dengan menggunakan informasi yang ada di dalam aplikasi tersebut, masyarakat nelayan setempat bisa secara presisi menemukan lokasi keberadaan ikan. Jika jumlah tangkapan meningkat, maka pendapatan mereka juga akan bertambah.
Konsep Desa Maritim berisikan, selain mengenai peningkatan produktivitas, masyarakat nelayan juga mendapatkan pelatihan menjadi mitra Bakamla dalam pengamanan wilayah.
Sebagai warga yang sehari-hari berlayar dan bekerja di laut yang berada di area perbatasan, para nelayan bisa turut mengawasi perairan mereka. Terlebih, Selat Malaka, yang menjadi daerah tangkapan mereka, merupakan perairan yang ramai dengan lalu lintas laut internasional.
Guna peningkatan produktivitas masyarakat desa, kaum perempuan di Desa Maritim akan dilatih bagaimana memanfaatkan sarana digital untuk terutama promosi produk, sekaligus memperluas pasar.
Mereka diajarkan memanfaatkan saluran digital yang paling simple, misalnya menggunakan media sosial untuk menawarkan produk dan membidik pasar yang disasar.
Melalui media sosial juga mereka diajarkan bagaimana mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki daerahnya, misalnya potensi wisata alam maupun budaya.
Semakin mudahnya masyarakat mendapatkan akses ke layanan digital, dan juga pola pemakaiannya oleh anak-anak di bawah umur, melalui program Sisternet, XL Axiata juga memberikan pelatihan khusus bagi ibu-ibu sebagai pengawas anak-anaknya.
Pelatihan yang dimaksud terutama menyangkut bagaimana memberikan pemahaman mengenai resiko yang bisa didapatkan oleh anak-anak dan orang tuanya jika penggunaan akses internet tidak mendapatkan pengawasan yang benar.
Program bantuan akses internet cepat bagi sekolah, XL Axiata juga mengimplementasikan program Gerakan Donasi Kuota kepada 15 sekolah setingkat SMA/SMK. Setiap sekolah akan mendapatkan kuota gratis 20GB setiap bulannya selama setahun.
Dengan donasi kuota ini, sekolah penerima akan mendapatkan sarana mengakses internet cepat yang bisa mereka manfaatkan guna meningkatkan mutu belajar dan mengajar.
Saat ini XL Axiata telah melayani masyarakat di Kabupaten Asahan dengan infrastruktur jaringan data yang baik. Terdapat lebih dari 250 BTS termasuk lebih dari 80 BTS 4G LTE dan hampir 110 BTS 3G di area yang terletak sekitar 190 km dari Medan ini.
Keberadaan jaringan telekomunikasi dan data XL Axiata yang memadai menjadi sangat urgen mengingat Kabupaten Asahan berada di area yang berbatasan langsung dengan perairan internasional. (riz)